REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 300 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disalurkan kepada para peternak yang ada di wilayah Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari pada saat dihubungi dari Kabupaten Malang, Senin mengatakan bahwa sebanyak 300 vaksin PMK tersebut disalurkan kepada para peternak sapi perah Koperasi Sinau Andhandani Ekonomi (SAE) Pujon.
"Saya minta semua koperasi peternakan diprioritaskan. Tapi, selain itu, yang memiliki sapi juga harus diberikan vaksin," kata Untari.
Untari menjelaskan, ke depan ia meminta kepada Dinas Peternakan Kabupaten Malang untuk segera melakukan inventarisasi koperasi untuk proses pendistribusian vaksin PMK tersebut. Ratusan vaksin yang disalurkan tahap awal itu, sudah diberikan pada 18 Juni 2022.
Menurutnya, proses inventarisasi jaringan peternak yang tergabung dalam koperasi tersebut akan memudahkan proses distribusi vaksin PMK. Wilayah Kecamatan Pujon dipilih menjadi yang pertama untuk pendistribusian vaksin PMK karena mayoritas penduduk merupakan peternak.
"Bagi para peternak, sapi itu adalah mata pencaharian dan tabungan mereka. Ketika sapi mati, mereka betul-betul terpukul," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menambahkan, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan beberapa perguruan tinggi di Malang Raya untuk penanggulangan wabah PMK.
"Pemerintah Kabupaten Malang juga memutuskan bahwa Dana Desa akan dikeluarkan untuk memberikan suport terhadap keberadaan peternak di wilayah Malang Barat, seperti Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kasembon," katanya.
Berdasarkan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang jumlah sapi yang terpapar PMK mencapai 7.557 ekor. Berdasarkan catatan, tingkat kesembuhan hewan ternak yang terjangkit wabah PMK mencapai 80-90 persen.