Selasa 21 Jun 2022 03:17 WIB

Sapi dari Lampung Tengah Dikarantina Tiga Hari di Batam

Karantina sapi di Batam dilakukan untuk memastikan bebas PMK

Red: Nur Aini
Sejumlah sapi kondisi sehat siap jual di tempat penggemukan sapi, ilustrasi.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Sejumlah sapi kondisi sehat siap jual di tempat penggemukan sapi, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam, Kepulauan Riau menyatakan sapi yang didatangkan dari Lampung Tengah ke daerah itu menjalani karantina mandiri tiga hari di kebun kehutanan Pantai Dangas. Hal itu guna memastikan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Saat ini kita lihat semuanya tim karantina telah menyiapkan segala sesuatunya dites kesehatannya, disemprot, nanti di bawa ke IKH (Isolasi Kesehatan Hewan), karantina mandiri selama tiga hari di lokasi di kebun kehutanan Pantai Dangas, kalau setelah itu dinyatakan sehat lalu dibawa kandang masing-masing, di agribisnis," kata Penasihat Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam Musofadi Batam, Senin (20/6/2022).

Baca Juga

Pada Senin, ia menyebutkan 320 ekor sapi tiba di Pelabuhan Beton, Sekupang. Sebelum diberangkatkan ke Batam, hewan kurban itu dikarantina selama 14 hari, dilakukan pengecekan darah dan pengambilan sampel PCR. Jika sapi tersebut tidak terindikasi gejala PMK maka dapat dimasukkan ke kapal yang akan membawa sapi-sapi ke Batam.

"Protokol kesehatan yang dilakukan karantina itu cukup ketat, jadi sapi sebelum diberangkatkan ke Batam sudah dikarantina selama 14 hari. Setelah jalani karantina 14 hari, lanjut dicek oleh pihak karantina apakah ada gejala atau tidak selama dikarantina 14 hari itu. Setelah dicek ambil darah, di PCR, alhamdulillah tidak ada masalah, baru dilanjutkan dibawa ke pelabuhan untuk dimasukkan ke kapal," ujarnya.

Musofa mengatakan bersyukur atas diskresi diberikan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah terhadap pemenuhan kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha1443 Hijriah di Kota Batam. "Kami apresiasi dari semua pihak yang membantu diskresi keistimewaan Kota Batam mendapatkan suplai hewan kurban, sapi, dan kambing, meskipun tahap pertama atau kapal pertama dan mungkin hari Rabu malam atau Kamis pagi kapal kedua," ujar dia.

Karena adanya perlakuan khusus dalam mendatangkan hewan kurban ke Kota Batam, Musofa memperkirakan harga sapi akan mengalami kenaikan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta dari harga biasanya, sementara untuk kambing mengalami kenaikan Rp200 ribu-Rp300 ribu dari harga biasanya.

"Dari mulai kendaraan transportasi, karena 'port to port' (dari pelabuhan ke pelabuhan) karena dari Lampung langsung ke Batam, protokol kesehatan yang ketat, tentu saja memengaruhi pembiayaan, jadi mungkin kalau sapi saya kira kenaikannya dari Rp1 juta sampai Rp1,5 juta, kalau kambing dari 200-300 (Rp200 ribu-Rp300 ribu) per ekor," kata Musofa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement