REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi IV DPRD Kota Bogor mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menambah unit sekolah baru tingkat SMP. Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar, mengatakan, penambahan sekolah baru merupakan sesuatu hal yang lebih mendesak.
Hal itu merespon banyaknya kasus sekolah roboh dan minimnya jumlah sekolah negeri tingkat SMP. Sehingga alasan tersebut menjadi dasar bagi DPRD Kota Bogor untuk mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor membangun gedung sekolah baru.
"Sejauh ini kan rencana penambahan sekolah baru hanya satu unit saja di Kayumanis. Nah kami meminta agar ada penambahan dua unit lagi selain Kayumanis," ujar Karnain di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/6).
Baca: Spanduk Berlogo GP Ansor Tolak Pengajian UAS di Citra Indah City, Jonggol
Penambahan unit sekolah baru ini juga didorong oleh DPRD Kota Bogor untuk dimasukkan kedalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan menyatakan, dewan tidak sepakat dengan Pemkot Bogor terkait jumlah penambahan unit sekolah baru.
Dalam Pansus RPJMD, pihaknya mendesak Pemkot Bogor untuk menambah gedung sekolah baru. Pasalnya, sebaran sekolah SMP di Kota Bogor kurang banyak. Namun, di RPJMD hanya ada penambahan satu unit di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal. "Yang di Kayumanis. Nah kita tidak sepakat, waktu itu ketua pansusnya menyatakan ini tidak bisa," ucap Mohan.
Politikus Partai Gerindra tersebut menerangkan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor sudah sepakat terkait penambahan jumlah unit sekolah baru. Apalagi, Bappeda Kota Bogor sudah melakukan kajian pendidikan dan sebaran sekolah, dengan hasil bahwa di Kota Bogor perlu ada penambahan 30 unit sekolah. Sedangkan jumlah SMP negeri di Kota Bogor saat ini baru 20 unit.
Untuk itu, Mohan meminta hasil kajian tersebut disinkronkan dengan perubahan RPJMD Kota Bogor. Pihaknya mendesak agar pekerjaan rumah Wali Kota Bima Arya Sugiarto itu bisa diselesaikan sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.
"Untuk dua unit sekolah baru kata mereka (Pemkot Bogor) tahun ini selesai. Makanya kita dorong agar dua unit baru ini bisa diekspose saat perubahan APBD 2022 nanti," ucap Mohan.
Baca: Warganet Kecam Pesona Square karena Adakan Talkshow Beruk Dirantai dan Diberi Baju