REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Beberapa bulan lalu, Honda dan Sony sepakat untuk membuat perusahaan joint venture yang fokus dalam mengembangkan mobil listrik. Kini, rencana untuk meramaikan pasar electric vehicle (EV) itu pun telah resmi dengan hadirnya Sony Honda Mobility Inc.
Director, President, Representative Executive Officer and CEO, Honda Motor Co., Ltd, Toshihiro Mibe mengatakan, lini bisnis baru hasil kerjasama dua perusahaan ini nantinya diharapkan akan menghasilkan teknologi terdepan dalam hal lingkungan, keselamatan, penunjang mobilitas masyarakat, riset struktur bodi kendaraan serta layanan purna jual.
“Kami sangat senang telah menandatangani perjanjian dengan Sony, yang memiliki kekuatan dalam teknologi digital canggih untuk menghadapi tantangan baru. Sejak diumumkan pada bulan Maret, banyak orang telah mengungkapkan harapan mereka untuk lini bisnis baru ini dimana kami akan berusaha untuk menciptakan nilai baru melalui perpaduan yang dibawa oleh kombinasi industri kami kedepannya,” kata Toshihiro Mibe dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (20/5).
Aliansi antara Honda dan Sony yang bermarkas di kota Tokyo, Jepang ini akan mulai beroperasi pada tahun ini dan ditargetkan dapat memulai produksi serta penjualan global kendaraan listriknya pada tahun 2025 mendatang.
Representative Corporate Executive Officer, Chairman, President and CEO, Sony Group Corporation, Kenichiro Yoshida mengatakan, Sony mempunyai inisiatif dalam bisnis mobilitas yang berpusat di tiga bidang yakni keselamatan, hiburan, dan kemampuan beradaptasi.
Sebelumnya, Sony juga telah menunjukan komitmenya untuk masuk pasar EV. Hal itu ditunjukan lewat pengenalan mobil konsep yang sempat dipamerkan oleh Sony. Kemungkinan, mobil konsep itu yang akan dikembangkan dalam joint venture ini. Tapi, pengembanganya akan banyak melibatkan pengalaman Honda dalam memproduksi mobil.