Selasa 21 Jun 2022 07:34 WIB

UE: Blokade Rusia Sebabkan Krisis Pangan Global, Bukan Sanksi Barat

Rusia menghancurkan pelabuhan dan memblokade ekspor Ukraina yang sebabkan krisis.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Sebuah kapal kargo kering Bulgaria ditambatkan di dermaga dengan latar belakang penyimpanan biji-bijian di Pelabuhan Laut Mariupol. Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan kepada seluruh menteri luar negeri Afrika bahwa, paket sanksi Barat terhadap Rusia tidak menyebabkan krisis pangan global.
Foto: AP Photo
Sebuah kapal kargo kering Bulgaria ditambatkan di dermaga dengan latar belakang penyimpanan biji-bijian di Pelabuhan Laut Mariupol. Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan kepada seluruh menteri luar negeri Afrika bahwa, paket sanksi Barat terhadap Rusia tidak menyebabkan krisis pangan global.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan kepada seluruh menteri luar negeri Afrika bahwa, paket sanksi Barat terhadap Rusia tidak menyebabkan krisis pangan global. Borrell mengatakan, dalam paket sanksi tersebut, Uni Eropa tidak melarang ekspor makanan atau pupuk Rusia ke negara-negara non-Uni Eropa. 

“Rusia memblokade ekspor Ukraina. Bukan kita. Rusia menghancurkan pelabuhan, dan menghancurkan stok makanan, menghancurkan infrastruktur transportasi," ujar Borrell.

Baca Juga

Perang Rusia melawan Ukraina telah memblokade ekspor sekitar 20 juta ton biji-bijian Ukraina ke Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia. Borrell mengatakan, blokade itu adalah upaya yang disengaja oleh Rusia untuk menciptakan kelaparan di dunia. Dia menambahkan bahwa, upaya Kremlin untuk menyalahkan sanksi Barat atas krisis pangan global adalah "propaganda."

Borrell mengatakan, dia memahami kekhawatiran para pemimpin Afrika tentang konsekuensi sanksi Uni Eropa. Borrell mengatakan, Uni Eropa siap untuk melihat apakah sanksi yang dijatuhkan pada Belarus sebelum perang yang menargetkan ekspor kalium, mempengaruhi distribusinya di seluruh dunia. Uni Erooa berjanji untuk mencari cara agar ekspor makanan dan pupuk untuk mencapai benua Afrika.

“Jika ada masalah, kami akan menyelesaikannya. Tapi saya harus tahu masalahnya," ujar Borrell.

Selain itu, Borrell mengatakan Komisi Eropa akan mengirim surat kepada semua pelaku keuangan dan ekonomi untuk menjelaskan apa yang dapat mereka lakukan di bawah rezim sanksi.

“Karena sanksi kami tidak melarang mereka untuk berpartisipasi dalam perdagangan makanan, pupuk dengan Rusia dan negara ketiga. Tidak semua sistem keuangan Rusia dikeluarkan dari sistem SWIFT," katanya.

Awal bulan ini, Presiden Senegal Macky Sall yang menjabat sebagai ketua Uni Afrika, mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa, pertempuran di Ukraina dan sanksi Barat telah memperburuk kekurangan pangan. Sall mengimbau kepada negara-negara lain untuk memastikan ekspor biji-bijian dan pupuk dari Rusia dan Ukraina tidak diblokir.

Sall juga mengeluhkan dampak dari keputusan Uni Eropa yang mengeluarkan bank Rusia dari sistem keuangan SWIFT. Menurut Sall, langkah ini akan merugikan kemampuan negara-negara Afrika untuk melakukan pembayaran impor makanan. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement