Selasa 21 Jun 2022 09:30 WIB

Jelang Satu Abad, NU Harus Berperan Siginifikan di Ranah Global

Usia satu abad NU membuktikan tentang peran strategis organisasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Jelang Satu Abad, NU Harus Berperan Siginifikan di Ranah Global. Foto:   Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (ketiga kanan), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (kedua kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jelang Satu Abad, NU Harus Berperan Siginifikan di Ranah Global. Foto: Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (ketiga kanan), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (kedua kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul (NU), Muchamad Nabil Haroen atau yang akrab dipanggil Gus Nabil mengatakan, usia satu abad NU membuktikan tentang peran strategis organisasi. Dalam sejarahnya, menurut dia, NU telah berperan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Sekarang, kata dia, NU harus menata langkah untuk beperan secara signifikan di ranah global. "Terbukti sejarah punya peran global, mengawal NKRI dan sekarang menata langkah untuk berperan signifikan di ranah global," ujar Gus Nabil saat menghadiri Rapat Pleno PBNU dan Kick Off Peringatan Harlah Satu Abad NU di Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/6/2022) malam. 

Baca Juga

Anggota DPR RI ini juga berharap agar kedepannya NU bisa memperkuat perannya dalam bidang ekonomi, politik, agama, dan kebudayaan. "Lebih seratus juta kader Nahdliyyin perlu terus dikonsolidasi, memiliki ikatan erat antara jamaah dan jam'iyyah untuk penguatan peran ekonomi, politik, agama dan kebudayaan," ucap Gus Nabil.

Gus Nabil menjelaskan, NU memiliki banyak sekali santri yang menjadi profesional di lintas bidang dan mampu menjadi leading di bidangnya, termasuk di bidang sains. Menurut dia, ini potensi besar untuk bangsa Indonesia.

"NU punya ribuan diaspora santri yang sedang di luar negeri, baik sebagai pekerja profesional maupun pelajar S2-S3 di berbagai bidang. Ini potensi besar yang perlu dimaksimalkan, untuk khidmah mereka bagi NU dan Indonesia," kata Gus Nabil.

Seperti diketahui, sebentar lagi NU akan menapaki usianya yang ke-100 tahun. Dalam rangka menyambut Harlah satu abad NU ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Rapat Pleno dan Kick Off Peringatan "Satu Abad NU" di Hotel Sultan Jakarta, Senin (2/6/2022).

Untuk menandai diresmikannya Peringatan Satu Abad NU ini, para pemimpin dan petinggi NU menekan tombol lampu secara bersama-sama, yaitu Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Ketua Pengarah dan Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harlah NU juga turut menekan tombol tersebut, yaitu Erick Thohir dan Yenny Wahid. 

 

 

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muham-mad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”

(QS. An-Nisa' ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement