Selasa 21 Jun 2022 11:05 WIB

Meksiko akan Hapus Subkontrak Buruh Harian Industri Alpukat

Aturan baru memastikan penggunaan tenaga kerja resmi di perkebunan alpukat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Petani menimbang dan mengemas buah alpukat jenis kendil atau Giant di Kebun Semampir, Desa Semampir, Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/11/2021). Meksiko mengatakan akan melarang sub-kontrak buruh harian industri alpukat dan beri.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Petani menimbang dan mengemas buah alpukat jenis kendil atau Giant di Kebun Semampir, Desa Semampir, Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/11/2021). Meksiko mengatakan akan melarang sub-kontrak buruh harian industri alpukat dan beri.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko mengatakan akan melarang sub-kontrak buruh harian industri alpukat dan beri. Negara Amerika Latin itu memastikan perusahaan untuk memenuhi syarat sesuai perjanjian dengan Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Menteri Tenaga Kerja Luisa Maria Alcalde mengatakan kementeriannya akan mempublikasikan panduan mencegah industri menggunakan buruh subkontrak untuk aktivitas tertentu. Pedoman itu spesifik melarang buruh petik buah beri dan alpukat yang ekspornya ke AS menghasilkan miliaran dolar per tahun.  

Baca Juga

Pengumuman kebijakan ini Alcalde sampaikan dalam rapat, Selasa (21/6/2022), di Uruapan, Michoacan. Negara bagian penghasil alpukat di Meksiko.

Gubernur Michoacan Alfredo Ramirez yang juga hadir dalam rapat itu mengatakan perusahaan harus memastikan menggunakan tenaga kerja resmi sesuai dengan perjanjian dagang AS-Meksiko-Kanada. Serta untuk segera menyelesaikan "utang historis" pada buruh harian.

Akhir-akhir ini pertanian alpukat di Meksiko dilanda kekerasan kelompok kriminal terutama di Michoacan. AS menangguhkan sementara impor alpukat dari negara bagian itu selama satu tahun setelah seorang regulator AS menerima ancaman.

Alcade mengatakan kementerian tenaga kerja Meksiko bekerja sama dengan "perusahaan-perusahaan untuk memulai proses regularisasi, sehingga ada yang bermain di tingkat lapangan, untuk menghilangkan persaingan tidak sehat dan mempromosikan hak-hak kelompok dan individu."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement