Selasa 21 Jun 2022 11:19 WIB

Ekspor Cangkang Sawit Dinilai Punya Prospek Besar, Alternatif Energi yang Sudah Diakui 

Permintaan ekspor cangkang sawit telah meningkat.

terkait syukuran atas pencapaian terbaru untuk mengekspor cangkang sawit yang keempat kalinya di kawasan Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Foto: Dok Republika
terkait syukuran atas pencapaian terbaru untuk mengekspor cangkang sawit yang keempat kalinya di kawasan Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Presiden Direktur PT Sinergi Kharisma Yuda, Mr.Yoshiyuki Kawamura (Kiri) bersama CEO PTPN V, Jatmiko K Sentosa (Kanan) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) sebagai kesepakatan atau perjanjian kerja sama untuk perihal kebutuhan Raw Material untuk project demo plant Black Pellet di Tanjung Buton.

PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) menyelenggarakan acara “New SKY Blessing”, terkait syukuran atas pencapaian terbaru untuk mengekspor cangkang sawit yang keempat kalinya. Acara yang berlangsung pada Selasa (14/6/2022) lalu ini bertempat di kawasan Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Baca Juga

Acara syukuran tersebut turut dihadiri oleh perwakilan BAPPENAS RI, CEO PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), perwakilan Gubernur Riau, perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bupati Kuansing, Bupati Rohul, Kadis, dan unsur Forkopimda.

Yoshiyuki Kawamura selaku Presiden Direktur PT SKY bercerita bahwa ketika dirinya pertama kali mengunjungi Buton, dia memiliki cita-cita untuk membuat bisnis cangkang sawit dan ingin sukses di bidang ini. Kemudian sejak satu setengah tahun lalu pada awal tahun 2021, dia pun berhasil memulai bisnis ini dan membangun stockpile di Tanjung Buton.

“Sebelumnya kami telah mengekspor tiga kali ke Jepang dan beberapa negara lainnya, di mana kami memiliki berbagai pengalaman, pengetahuan dan keberhasilan sekaligus kegagalan. Dan sekarang, kami akan mengekspor untuk keempat kalinya sehingga PT SKY telah mengekspor sedikitnya 44 ribu MT cangkang sawit dalam empat kali pengapalan,” katanya, Senin (20/6/2022).

Permintaan ekspor cangkang sawit telah meningkat secara dramatis dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, dan harganya juga semakin meningkat. Untuk itu, industri ekspor cangkang sawit ini memiliki prospek yang besar bagi Indonesia karena mampu meningkatkan neraca perdagangan Indonesia.

Lebih lanjut, Presdir Yoshiyuki menjelaskan bahwa cangkang sawit merupakan alternatif energi atau bahan bakar baru yang sudah diakui oleh dunia untuk menggantikan batu bara di tengah kebutuhan dekarbonisasi dan pengurangan emisi CO_2. 

“Dalam masyarakat modern saat ini, semua aktivitas sangat bergantung pada energi. Di sisi lain, negara-negara di seluruh dunia mendukung keberlanjutan lingkungan global. Tujuan kami ialah ikut menjaga lingkungan global dengan mengurangi bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara. Karena itulah kami berfokus pada cangkang sawit, yang mana merupakan bahan bakar biomassa sehingga kami bisa secara siginifikan mengurangi emisi karbon,” tuturnya.

PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) sendiri adalah perusahaan joint venture (JV) 2 perusahaan, yaitu Hayashiroku Co Ltd (Osaka, Jepang) dan The Sakura Green Ltd (Osaka, Jepang). Kedua perusahaan ini bersepakat untuk pengolahan dan ekspor cangkang sawit untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik tenaga biomassa dan industri di Jepang.

Wakil Presiden Yamashina Masami sebagai perwakilan Hayashiroku Co.,Ltd menyatakan, “Banyak pembangkit listrik biomassa yang akan dimulai dalam 10 tahun ke depan dan akan terus meningkat di Jepang. Kami bertujuan untuk berinvestasi jangka panjang di Buton dan mengekspor cangkang sawit ke Jepang untuk waktu yang lama. Diharapkan agar hubungan kedua negara (Jepang dan Indonesia) berkembang secara signifikan di bawah hubungan saling percaya.”

Saat ini, PT SKY sedang mengembangkan project terbarunya berupa Black Pellet, sebuah energi baru yang juga merupakan bahan bakar biomassa untuk generasi selanjutnya dan berpotensi tumbuh menjadi industri seperti cangkang sawit.

“Black Pellet yang kami kembangkan menggunakan material yang belum terindustrialisasi di Indonesia saat ini. Kami akan melakukan eksperimen pembuatan Black Pellet kami di Buton, membangun Demo Plant, dan menarik orang-orang dari seluruh dunia dalam waktu dekat,” ungkap Presdir Yoshiyuki.

Acara “New SKY Blessing” ini pun turut diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) sebagai kesepakatan atau perjanjian kerja sama antara pihak PT Sinergi Kharisma Yuda dan PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) untuk perihal kebutuhan Raw Material untuk project demo plant Black Pellet di Tanjung Buton.

Dalam acara syukuran ini, para hadirin yang datang turut dihibur oleh beberapa pertunjukan tarian tradisional khas Melayu dan juga tarian Bon Odori khas Jepang, yang tentunya menjadikan acara semakin meriah. Para hadirin juga bisa menikmati penyajian makanan khas Jepang, yaitu Unagi Kabayaki yang disponsori oleh PT Jawa Suisan Indah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement