Selasa 21 Jun 2022 14:09 WIB

Apa yang Terjadi pada Jutaan Baterai Mobil Setelah Masa Pakainya Habis?

Baterai mobil listrik yang habis akan menjadi masalah di kemudian hari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Baterai litium (ilustrasi)
Foto:

 

Ada masalah lain juga. Menurut laman Wired, tidak seperti baterai compact lainnya, baterai EV memiliki berat sekitar 960 pon (sekitar 435,449 kg). 

Jika Anda adalah produsen EV, menemukan transportasi dan penyimpanan yang tepat dapat menjadi mimpi buruk logistik. Ada juga bahaya kebakaran jika dan ketika disimpan bersama.

Sebuah laporan oleh Badan Perlindungan Lingkungan menemukan bahwa antara 2013 dan 2020, lebih dari 240 kebakaran baterai lithium-ion terjadi di 64 fasilitas limbah kota. Jika baterai ini sampai ke tempat pembuangan sampah, racun berbahaya seperti timbal dan nikel dapat mencemari tanah dan persediaan air tanah. 

Perusahaan Memberi Baterai EV Masa Pakai Kedua

Di luar daur ulang, baterai EV lama dapat digunakan kembali sebagai sumber energi terbarukan untuk rumah dan bisnis. Meskipun kapasitas penyimpanannya berkurang, baterai dapat digunakan kembali untuk menyimpan energi angin dan matahari. Ini dapat memperpanjang siklus hidup baterai tujuh hingga 10 tahun lagi.

Contoh ini adalah inisiatif Toyota untuk secara berkelanjutan memberi daya pada Yellowstone Park. Perusahaan mobil tersebut melengkapi landmark tersebut dengan panel surya yang ditenagai oleh baterai yang pernah dimiliki Camry Hybrids, menggantikan generator diesel.

 

Namun, Toyota bukan satu-satunya. Sebuah perusahaan Spanyol menjalankan eksperimen di mana ia mengubah baterai lithium-ion bekas menjadi baterai masa pakai kedua dengan sukses besar. Secara khusus terbukti kemampuan untuk menggunakan baterai kendaraan listrik daur ulang untuk membantu menyalakan salah satu pembangkit listrik lokal jika terjadi pemadaman sementara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement