REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mengharapkan Garuda Indonesia bisa mengoperasikan penerbangan yang efisien. Terlebih saat sekarang Garuda Indonesia sudah memiliki kesepakatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari krediturnya. “Yang pasti program restrukturisasi dijalankan. Disisir dulu rute-rute yang menguntungkan dan bisa dilayani secara efektif dan efisien,” kata Gatot, Selasa (22/6/2022).
Dia mengungkapkan Garuda Indonesia juga jangan hanya terjebak untuk penerbangan ke dalam negeri saja. Gatot menilai Garuda Indonesia juga masih bisa memaksimalkan penerbangan internasional karena masih memiliki pesawat tipe wide body.“Wide body itu paling efisien kalau dipakai jarak jauh,” tutur Gatot.
Gatot menambahkan, Garuda Indonesia juga bisa melakukan kerja sama dengan Citilink untuk penerbangan di dalam negeri. Salah satunya dengan pola hub and spoke serta maskapai luar negeri dengan berbagai pola seperti misalnya code share.
Tak hanya itu, Gatot mengatakan yang paling mendesak itu pelayanan haji. Sebab, lanjut dia, penerbangan haji termasuk kegiatan yang menguntungkan Garuda dan sekarang sedang berjalan.“Jangan sampai layanannya mengecewakan atau ada masalah sehingga menimbulkan biaya yang tidak terduga,” tutur Gatot.
Setelah PKPU disetujui kreditur, Garuda Indonesia siap menjalankan rencana bisnis demi raup untung. Salah satunya, Garuda Indonesia tak sabar untuk menambah pesawat yang dioperasikan.
"Tentu dengan hasil hari ini (persetujuan PKPU) kami sudah memperoleh kesepakatan dan artinya pesawat yang tidak dioperasikan bisa kita segerakan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Kantor Garuda Indonesia Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Dia memastikan pesawat yang sebelumnya tidak dioperasikan dapat melayani penumpang kembali. Irfan juga memasang target pengoperasian pesawat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan saat ini. "Kira-kira bisa mendekati total 70 pesawat namun kami butuh waktu membuat pesawat tersebut siap melayani kembali," ujar Irfan.
Irfan menambahkan, Garuda Indonesia juga akan memprioritaskan keuntungan bisnis dengan fokus pada rute penerbangan domestik. Irfan menegaskan Garuda Indonesia akan melayani rute-rute yang menguntungkan. "Kami tetap melayani rute internasional umrah, haji, dan akan fokus ke kargo. Untuk rute internasional hanya menerbangan yang menguntungkan saja," kata Irfan.