ruzka.republika.co.id--Masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama terhambatnya proyek pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi III yang ditargetkan selesai pada Oktober 2022.
Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cijago Seksi III ini merupakan tahapan terakhir yang menghubungkan kawasan Kukusan-Simpang Krukut yang tersambung dengan Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) dan Simpang Krukut-Cinere yang tersambung dengan Tol Serpong-Cinere. Saat ini Jalan Tol Cijago sudah beroperasi dari Jagorawi hingga Kukusan.
Ada sejumlah titik pembebasan lahan yang terkendala karena lahan sengketa dan wakaf dalam penyelesaikan pembangunan dari kawasan Kukusan-Tanah Baru-Simpang Krukut.
Berdasarkan informasi, data dan pemantauan, terdapat 12 titik pembebasan lahan proyek Jalan Tol Cijago Seksi III dari Kukusan-Krukut Tol Desari yang masih bermasalah sengketa, lahan wakaf dan lahan tak dikenal.
Adapun perinciannya yakni ada tiga bidang lahan sengketa yang akan di konsinyasikan ke pengadilan, ada tiga bidang lahan tak dikenal dan dua bidang tanah wakaf. Totalnya ada delapan bidang lahan yang belum terselesaikan di kawasan Tanah Baru.
Lalu, ada dua bidang lahan sengketa dan dua bidang lahan menolak harga. Totalnya ada empat bidang lahan di kawasan Krukut yang akan di konsinyasikan ke pengadilan.
Dan, masih ada beberapa titik lahan yang masih belum terbebaskan di wilayah Limo, Cinere dan Gaplek yang tersambung dengan Jalan Tol Serpong-Cinere.
Berikut foto-foto yang diambil dengan drone penampakan pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi III dari Kukusan ke Simpang Krutkut, Selasa (21/06/2022). (Rusdy Nurdiansyah)