Selasa 21 Jun 2022 20:27 WIB

Arkora Hydro Siap Melantai di Bursa, Targetkan Raih Dana Rp 197,7 Miliar

Arkora Hydro berencana IPO di bursa sebanyak 579.900.000 saham

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Keuangan PT Arkora Hydro Tbk Ricky Hartono, Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk Aldo Artoko, , Direktur Utama PT Lotus Andalan Sekuritas Wientoro Prasetyo, Deputy Director of Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Wibowo Mukti Kamihadi (dari kiri ) berbicara keypada media usai penawaran umum saham perdana di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Jumlah penawaran saham perseroan mewakili 20 persen dari modal, ditawarkan kepublik di rentang 286 rupiah sampan 310 rupiah persaham yang berpontensi meraih 179,77 miliar rupiah untuk pengembangan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Foto: Tahta Aidilla/Republika.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Keuangan PT Arkora Hydro Tbk Ricky Hartono, Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk Aldo Artoko, , Direktur Utama PT Lotus Andalan Sekuritas Wientoro Prasetyo, Deputy Director of Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Wibowo Mukti Kamihadi (dari kiri ) berbicara keypada media usai penawaran umum saham perdana di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Jumlah penawaran saham perseroan mewakili 20 persen dari modal, ditawarkan kepublik di rentang 286 rupiah sampan 310 rupiah persaham yang berpontensi meraih 179,77 miliar rupiah untuk pengembangan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Foto: Tahta Aidilla/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 579900.000 saham baru pada 4-6 Juli 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama ARKO, Aldo Artoko mengatakan jumlah saham perseroan yang ditawarkan itu mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor ARKO setelah IPO saham. 

“Harga saham ARKO yang ditawarkan kepada publik berada rentang Rp 286 sampai Rp 310 per saham,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya IPO didahului dengan penawaran awal (book building) pada 20-28 Juni 2022. “Dana segar yang berpotensi diraup ARKO antara Rp 165,85 miliar sampai dengan Rp 179,77 miliar,” katanya.

Aldo menyebut perusahaan akan menggunakan dana hasil IPO dua keperluan. Pertama, sekitar 63 persen digunakan tambahan investasi pada anak perusahaan yang akan dimaksimalkan pengembangan proyek-proyek EBT ke depan, yaitu 54 persen PT Arkora Hydro Sulawesi, sebesar 29 persen PT Arkora Energi Baru dan sebesar 17 persen PT Arkora Tenaga Matahari. 

Kedua, sekitar 37 persen akan digunakan pelunasan kewajiban jangka pendek. Saham ARKO akan dicatatkan di BEI pada 8 Juli 2022. Aldo berharap, dapat menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khusus IPO pada 30 Juni 2022. 

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ARKO, yakni PT Lotus Andalan Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Ke depan, Aldo meyakini, bisnis EBT masih memiliki potensi besar di Indonesia, bahkan dalam teknologi yang sudah matang seperti hidro, surya dan angin. Kehadiran hydro sudah kompetitif dengan pembangkit listrik berbahan bakar batubara. 

"Pemanfaatan potensi EBT masih jauh di bawah 10 persen,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement