Pemkab Tulungagung Tunda Eksekusi Tanah Pertokoan Belga

Red: Muhammad Fakhruddin

Pemkab Tulungagung Tunda Eksekusi Tanah Pertokoan Belga (ilustrasi).
Pemkab Tulungagung Tunda Eksekusi Tanah Pertokoan Belga (ilustrasi). | Foto: Republika On Line/Mardiah diah

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menunda eksekusi tanah milik pemda yang awalnya disewakan untuk pembangunan pertokoan Belgakarena masih ada perlawanan hukum dari pihak tergugat.

"Eksekusi sampai saat ini belum bisa dilakukan karena masih ada upaya (perlawanan) hukum dari pihak tergugat," kata Kabag Hukum Pemkab Tulungagung, Catur Hermono, di Tulungagung, Selasa (21/6/2022).

Sengketa hukum tersebut terjadi akibat ketidaksepahaman soal masa kontrak sehingga terjadi aksi saling gugat ke pengadilan. Padahal sesuai putusan kasasi MA pada 21 September 2021 dengan Nomor Registrasi 2205K/Pdt/2021, 36 penyewa ruko diwajibkan membayar utang sewa ruko sebesar Rp22 miliar.

Pemkab Tulungagung pun sudah memasukkan permohonan eksekusi ruko tersebut sejak Maret 2022. Dengan adanya sidang perlawanan ini, Pemkab Tulungagung sementara menunda eksekusi.

Baca Juga

Eksekusi baru bisa dilakukan setelah adanya putusan pengadilan yang menguatkan putusan MA. "Kalau nanti sudah diputus di tingkat PN bisa langsung kamieksekusi. Kalau PK tidak menentukan eksekusi," katanya.

Kasus perdata ini mencuat setelah pihak penyewa yang seharusnya melakukan perpanjangan sewa pada akhir 2014, tidak memenuhi kewajibannya. Penyewa berniat memperpanjang lagi sewa hingga 20 tahun ke depan, namun ditolak oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung lantaran berisiko hilangnya aset daerah.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung lalu menawarkan opsi pembaruan sewa tiap 5 tahun sekali, namun penyewa menolak dan mengajukan tuntutan perdata ke pengadilan. Sewa ruko di lahan ini mulai Rp37,5 juta hingga Rp68 juta per tahun.

Mereka telah menunggak pembayaran sejak 2015Ruko Belga ini berdiri di atas lahan seluas 10.450 meter persegi milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Dulu, di atas lahan ini berdiri Sekolah Teknik Mesin (STM) Negeri Tulungagung.

Nama Belga diambil dari toko swalayan yang berdiri di atas lahan tersebut. Status lahan itu adalah HGB (Hak Guna Bangunan) di atas HPL (Hak Pengelolaan Lahan).Ruko ini disewa selama 20 tahun dan berakhir pada 2014.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Satlantas Tulungagung Desak Pemkab Bangun Perlintasan Sebidang

Pemkab Tulungagung Pantau Harga Sembako di Pasar Tradisional

Pemkab Tulungagung Bersiap Kembali Terapkan Kerja dari Rumah

Tulungagung Genjot Vaksinasi demi Bisa ke PPKM Level 2

Pemkab Tulungagung Evaluasi Kenaikan NJOP Sejumlah Wilayah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark