REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dikopukmdagin) Kota Bogor, Jawa Barat mencatat penurunan harga minyak goreng curah di pasar tradisional cukup signifikan. Harganya turun dari Rp 17.000 per liter pada pekan pertama Mei 2022 menjadi Rp 13.500 per liter pada pertengahan Juni 2022.
"Turunnya secara bertahap, pekan lalu turun menjadi Rp 14.500 per liter, sekarang turun Rp 1.000 jadi Rp 13.500," kata Kadiskopukmgadin Kota Bogor Ganjar Gunawan di Kota Bogor, Selasa (21/6/2022).
Ganjar menuturkan, saat ini ketersediaan minyak goreng curah sudah melimpah di pasar. Sejauh ini, tidak ada antrean atau keluhan pedagang karena pembatasan jatah minyak goreng curah.
Setiap hari, kata Ganjar, tim pemantauan harga-harga dari Diskopukmdagin melaporkan pergerakan harga bahan pokok masyarakat di pasar. "Bersyukur, harga minyak goreng curah sekarang sudah kembali terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Pantauan di Pasar Anyar dan Pasar Bogor, Selasa, para pedagang eceran sudah tidak menolak pembeli minyak goreng curah karena keterbatasan stok maupun karena harga yang cukup tinggi. Salah satu agen, Toko Makmur di Jalan MA Salmun sekitar Pasar Anyar yang beberapa bulan lalu selalu nampak kewalahan menangani antrean minyak goreng curah kini lalu lalang pembeli terlihat normal.
Salah satu pemilik Toko Makmur, Iskandar mengatakan ketersediaan minyak goreng curah saat ini telah seimbang dengan permintaan dari pelanggan. Tokonya setiap hari menerima 340 jeriken berisi 16 kilogram per jeriken atau 5.400 liter stok minyak goreng curah.
Harga minyak goreng curah di tokonya dijual Rp 11.900 per liter dan Rp 13.400 per kilogram kepada pengecer dan tidak ada pembatasan pembelian kepada pengecer. "Bulan Mei lalu masih dibatasi pembeli 2 jeriken, saat ini bebas. Mau beli berapa liter dipersilakan," kata Iskandar.