REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta menerjunkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian terhadap Suryanto (30). Ia adalah korban yang dilaporkan hanyut di aliran Sungai Opak Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (21/6/2022) sore.
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi mengatakan setelah Selasa malam dilakukan pencarian dengan pemantauan dari darat di seputaran lokasi kejadian, pada Rabu pagi ini mulai pukul 07.00 WIB pencarian dilanjutkan oleh tim SAR gabungan. "Untuk pencarian hari kedua ini SRU (search and rescue) dibagi menjadi tiga SRU," katanya dalam keterangan tertulis Basarnas Yogyakarta.
SRU satu melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet sejauh lima kilometer dari lokasi kejadian. SRU dua melakukan penyisiran dengan body rafting sejauh dua kilometer dari lokasi kejadian. "Kemudian SRU tiga melakukan penyisiran melalui jalur darat sejauh tiga kilometer dari lokasi kejadian dan melakukan pencarian dengan alat aqua eye milik Basarnas Yogyakarta," kata Kamal.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian hari kedua ini kurang lebih sekitar 80 personel. Setiap SRU beranggotakan sekitar 10 sampai 15 personel. Sebelumnya, Basarnas Yogyakarta menerima informasi bahwa telah terjadi kondisi membahayakan manusia satu orang hanyut di Sungai Opak Imogiri Kabupaten Bantul, DIY pada Selasa (21/6/2022) sore.
"Kronologi yang kami terima, Suryanto (30) bersama istrinya WN dan anaknya yang masih kecil hendak menceburkan diri ke Sungai Opak diduga akan melakukan aksi bunuh diri," katanya.
Akan tetapi, warga yang mengetahui aksinya tersebut kemudian melakukan upaya penyelamatan sehingga sang istri dan anak bisa diselamatkan oleh warga dan belum sempat tercebur. Namun Suryanto tercebur terbawa arus sungai dan masih dalam pencarian.
Mendapat informasi tersebut, Basarnas Yogyakarta memberangkatkan satu tim rescue yang dilengkapi dengan peralatan water rescue dan peralatan aqua eye atau alat pendeteksi korban di bawah air. "Tim Rescue Basarnas Yogyakarta langsung berkoordinasi dengan kepolisian dan potensi SAR yang sudah berada di lokasi. Selain itu juga mendirikan Posko SAR Gabungan agar proses pencarian korban terkoordinir dengan baik," ternag Kamal Riswandi.