Rabu 22 Jun 2022 17:10 WIB

Suhu Panas, Konsumsi Listrik untuk AC di Shandong dan Henan Meningkat

Kenaikan konsumsi listrik didorong oleh penggunaan AC saat gelombang panas menyebar

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kenaikan konsumsi listrik didorong oleh penggunaan AC saat gelombang panas menyebar di Provinsi Shandong dan Henan di Tiongkok
Foto: EPA-EFE/J.J. GUILLEN
Kenaikan konsumsi listrik didorong oleh penggunaan AC saat gelombang panas menyebar di Provinsi Shandong dan Henan di Tiongkok

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsumsi listrik di Provinsi Shandong dan Henan di China mencapai rekor tertinggi pada pekan ini. Kenaikan konsumsi listrik didorong oleh penggunaan AC saat gelombang panas menyebar ke seluruh wilayah utara sungai Yangtze.

Beban listrik di jaringan listrik Shandong mencapai 92,94 juta kilowatt pada Selasa (21/6/2022). Jumlah ini melewati puncak pemakaian listrik pada 2020 yaitu sebesar 90,22 juta kilowatt.

Sementara beban listrik di Henan mencapai 71,08 juta kilowatt pada Senin (20/6/2022), melampaui rekor hari sebelumnya yaitu sebesar 65,34 juta kilowatt. Perdana Menteri China, Li Keqiang mengunjungi perusahaan pembangkit listrik termal di provinsi Hebei.

Li mengatakan, China harus meningkatkan kapasitas produksi batu bara untuk  mencegah pemadaman listrik. Beberapa wilayah di Hebei serta provinsi terdekat dari Henan dan Shandong telah menghadapi kondisi kekeringan sepanjang Juni.

Pada Rabu (22/6/2022), administrasi meteorologi China mengeluarkan peringatan peringatan suhu tinggi di wilayah di tiga provinsi. Selain gelombang panas di utara China, hujan lebat juga turun di tujuh provinsi di selatan. Sementara pada pekan lalu, tornado melanda kota metropolitan Guangzhou, sehingga memutus aliran listrik terhadap lebih dari 5.400 pengguna. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement