Direktur Standardisai Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadii (kiri) dan Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya, membahas perangkat Gateway IOT, disela Seminar Forecast Agriculture, Farm, and Fisheries Business with IoT di Surabaya, Rabu (22/6/2022) (FOTO : Dok ASIOTI)
Direktur Standardisai Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadii (kiri) dan Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya, membahas perangkat Gateway IOT, disela Seminar Forecast Agriculture, Farm, and Fisheries Business with IoT di Surabaya, Rabu (22/6/2022) (FOTO : Dok ASIOTI)
Direktur Standardisai Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadii (kiri) dan Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya, membahas perangkat Gateway IOT, disela Seminar Forecast Agriculture, Farm, and Fisheries Business with IoT di Surabaya, Rabu (22/6/2022) (FOTO : Dok ASIOTI)
Direktur Standardisai Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadii (kiri) berfoto bersama para pembicara (dari 2ki-ka), Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya, VP (Interim) eFeeder, eFishery Andri Yadi dan Founder Nocola IoT Solution Ganang Ardiy Tama, usai Seminar Forecast Agriculture, Farm, and Fisheries Business with IoT di Surabaya, Rabu (22/6/2022). (FOTO : Dok ASIOTI)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Solusi IoT dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan masih sangat dibutuhkan dan berpeluang maju dengan model bisnis yang tepat. Hal ini diungkap Direktur Standardisai Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadii.
Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya menambahkan perusahaan rintisan di bidang IoT bisa menerapkan berbagai model bisnis sehingga para peternak dan petani kecil tidak merasa terbenani dengan biaya implementasi teknologi. Apalagi, jumlah produksi meningkat dengan kualitas terjaga. .
sumber : Dok Asioti
Advertisement