Kementan dan BBVET Wates Turunkan Tim ke Desa Susukan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin

Beberapa bangkai hewan ternak seperti sapi dan kambing yang tersangkut di bebatuan aliran sungai Serang dibwilayah Dusun Pamotan, Desa/ Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6). Sedikitnya 50 bangkai hewan ternak ditemukan di aliran sungai ini dan diduga merupakan ternak yang mati akibat PMK.
Beberapa bangkai hewan ternak seperti sapi dan kambing yang tersangkut di bebatuan aliran sungai Serang dibwilayah Dusun Pamotan, Desa/ Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6). Sedikitnya 50 bangkai hewan ternak ditemukan di aliran sungai ini dan diduga merupakan ternak yang mati akibat PMK. | Foto: Kades Susukan

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Kasus pembuangan puluhan bangkai kambing/ domba yang terindikasi PMK di sungai Serang, wilayah Dusun Pamotan, Desa/Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mendapatkan perhatian dari Kementerian Pertanian.

Hari ini Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Yogyakarta menurunkan tim ke Desa Susukan di lokasi penemuan 97 ekor kambing/ domba yang telah mati dan dibuang di sungai Serang.

“Sejauh ini, kami memang belum menerima hasil penelitian mereka di lapangan, namun hari ini tim Kementan dan  BBVET telah melakukan observasi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu di gedung Dharma Satya, kompleks Setda Kabupaten Semarang, di Ungaran, Rabu (22/6/2022).

Menurutnya, kasus temuan bangkai hewan ternak yang dibuang di aliran sungai Serang memang mendapatkan perhatian dari Kementan. Terlebih dari hasil pemeriksaan secara sampel diketahui bahwa hewan- hewan ternak jenis kambing dan domba tersebut terindikasi PMK.

Di satu sisi, Pemerintah tengah mengupayakan langkah- langkah dalam membantu daerah menangani dan mengupayakan pencegahan PMK pada hewan ternak kukubelah. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Semarang.

Terlebih, informasi yang kami terima virus penyebab PMK --dari hewan- hewan ternak yang telah mati sekalipun —memiliki kemampuan untuk bertahan dengan media air hingga mencapai 40 hari. “Informasinya demikian,” tegas Wigati Sunu.

Sementara itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugrah mengapresisi lankah- langkah cepat yang diambil oleh jajaran kepolisian, guna menelusuri pihak- pihak yang bertanggungjawab dalam pembuangan bangkai- bangkai hewan ternak di wilayah Desa Susukan tersebut.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyerahkan proses penanganan kasus pembuagan bngkai hewan ternak yang sempat menggegerkan warga Kecamatan Susukan ini kepada aparat kepolisian.

“Kami juga berharap kasus ini bisa segera terungkap siapa yang paling bertanggungjawab,” tambah Bupati Semarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Jelang Idul Adha, Kota Malang Laksanakan Pertemuan dengan Berbagai Stakeholder

Disnakkeswan: Jateng Masih Surplus Hewan Kurban

6.201 Hewan Ternak Terinfeksi PMK di Lombok Dinyatakan Sembuh

Pakar Unair Sebut Wabah PMK Pengaruhi Harga Sapi

Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Desa Bimomartani Sleman

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark