REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat 11 varian baru Covid-19 Omicron BA.5 ditemukan pada pertengahan Mei hingga awal Juni 2022 berdasarkan hasil tes whole genome sequensing di laboratorium Provinsi Jawa Barat. Namun saat ini, mayoritas warga yang terpapar sudah sembuh.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Cimahi Dwi Hadi mengatakan, pada 16 Mei lalu terdapat warga Pasirkaliki, Kota Cimahi yang bergejala Covid-19 pascaibadah umrah. Selanjutnya yang bersangkutan memeriksakan kesehatan secara mandiri.
"Setelah dilakukan pemeriksaan PCR positif Covid-19, anak dan cucunya bergejala diperiksa dan terindentifikasi mereka positif Covid-19. Setelah itu dilakukan pemeriksaan WGS karena ada dari keluarga dirawat di Rumah Sakit Dustira, dikirim dari Dustira kemudian hasil WGS ada 10 sampel dikirim dari Dinkes Cimahi 2 dari Dustira 8 dari situ 10 nya WGS positif omicron BA.5," ujarnya, Rabu (22/6/2022).
Dia mengatakan, dari 10 sampel yang diperiksa dua sampel berasal dari warga Kota Bandung yang dirawat melalui fasilitas kesehatan di Cimahi. Selain itu, terdapat petugas puskesmas yang positif Covid-19 dites WGS dan positif BA.5.
"Di Cimahi ada 11, tapi dua orang Bandung," katanya. Pasca-pemeriksaan 11 sampel WGS hingga saat ini belum dilakukan pemeriksaan kembali namun untuk kasus Covid-19 per hari Rabu (22/6/2022) terdapat tiga kasus baru dan yang terpapar menjalani isolasi mandiri.
"Awalnya dari perjalanan luar negeri umrah (penyebaran BA.5) tapi yang lainnya udah transmisi lokal," katanya. Saat ini ke 11 warga yang terpapar BA.5 sudah sembuh. Mereka sembuh dalam kurun waktu 6 hingga 10 hari pasca-terpapar.
Dwi Hadi mengingatkan, masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan. Serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.