Rabu 22 Jun 2022 23:45 WIB

PPHI dan Pemda DKI Jakarta Gelar Bimtek Wisata Ramah Muslim

PPHI menyebut Bimtek digelar demi menyiapkan paket wisata halal atau ramah muslim

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan. Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi untuk menciptakan paket wisata ramah muslim. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya adaptasi dengan kecenderungan baru yang terjadi di dunia pariwisata masa kini.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan. Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi untuk menciptakan paket wisata ramah muslim. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya adaptasi dengan kecenderungan baru yang terjadi di dunia pariwisata masa kini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi untuk menciptakan paket wisata ramah muslim. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya adaptasi dengan kecenderungan baru yang terjadi di dunia pariwisata masa kini.

Ketua Umum PPHI, Riyanto Sofyan mengatakan ini merupakan langkah inisiatif untuk kembali membangkitkan pariwisata nasional, khususnya Jakarta. PPHI bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Paket Wisata Ramah Muslim dengan mengangkat tema Wisata Ramah Muslim: Bangkitkan Ekonomi dan Buka Peluang Usaha Pasca Pandemi, acara dilaksanakan pada hari Rabu (22/6) di hotel Ibis Style, Tanah Abang Jakarta Pusat.

"Acara diselenggarakan dalam rangka menyiapkan produk-produk Paket Wisata Halal yang dapat menjadi produk unggulan, yang sesuai dengan preferensi calon wisatawan pada era new normal," katanya.

Pergeseran tren yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini membuat para wisatawan lebih mengutamakan unsur kesehatan, kebersihan, keselamatan, serta keamanan. Keempat unsur tersebut  menjadi pertimbangan utama para wisatawan dalam memilih paket wisata dan atau dalam melakukan perjalanan wisata.

Pemerintah bersama para pelaku usaha akan terus berupaya untuk mengembangkan aktivitas wisata yang menuju ke arah Quality Tourism. Sebab pada era new normal ini, Pariwisata Ramah Muslim yang karakteristiknya sama dengan Quality Tourism diperkirakan akan berkembang semakin pesat.

Paket wisata halal merupakan gabungan dari berbagai komponen pariwisata seperti transportasi, akomodasi, atraksi wisata, makanan dan minuman. Termasuk juga pemandu wisata yang ditawarkan dalam satu harga tertentu, yang ditawarkan kepada calon wisatawan.

"Sebagai wadah para pelaku Pariwisata Ramah Muslim di Indonesia, PPHI terus berupaya untuk menumbuhkan rasa optimisme bangkit setelah pandemi," katanya.

PPHI juga terus melaksanakan langkah-langkah inovatif strategis yang dapat dijalankan dalam rangka bertahan dan memelihara pengembangan Industri Pariwisata Ramah Muslim. Hal ini demi memastikan kebangkitan industri dan menangkap peluang baru di era adaptasi kebiasaan baru Pariwisata Ramah Muslim pasca Covid-19.

Pada 2020, PPHI telah berfokus pada langkah strategis The Survival and Recovery Initiatives, atau Strategi Bertahan dan Pemulihan. Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan Penguatan Destinasi  Pariwisata Ramah Muslim Indonesia.

Ini dilakukan dengan konsolidasi, meningkatkan kesiapan, dan ketahanan destinasi dan industri untuk menyambut The New Normal Muslim Friendly Tourism Post Covid-19. Selain itu melakukan stimulasi pertumbuhan aspek permintaan pariwisata ramah Muslim dengan fokus pada Pasar Pariwisata Domestik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement