Kamis 23 Jun 2022 09:38 WIB

The Fed Sebut Resesi Mungkin Saja Terjadi

Indeks harga konsumen AS merokte 8,6 persen pada Mei dibanding tahun sebelumnya.

Red: Friska Yolandha
Chairman Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell. Powell bahwa bank sentral berusaha menurunkan inflasi tanpa menimbulkan terlalu banyak kerusakan.
Foto: Graeme Jennings/Pool via AP
Chairman Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell. Powell bahwa bank sentral berusaha menurunkan inflasi tanpa menimbulkan terlalu banyak kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada Rabu (22/6/2022) bahwa bank sentral berusaha menurunkan inflasi tanpa menimbulkan terlalu banyak kerusakan. Akan tetapi kenaikan suku bunga Fed yang agresif dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.

"Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya," kata Powell kepada anggota parlemen pada sidang yang diadakan oleh Komite Senat untuk Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan.

Baca Juga

"Rekan-rekan dan saya sangat sadar bahwa inflasi yang tinggi menimbulkan kesulitan yang signifikan, terutama pada mereka yang paling tidak mampu memenuhi biaya kebutuhan pokok yang lebih tinggi seperti makanan, perumahan, dan transportasi," kata ketua Fed, mencatat bahwa bank sentral sangat memperhatikan risiko inflasi yang tinggi.

Selama 12 bulan yang berakhir April, total pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 6,3 persen. Ini tidak termasuk kategori makanan dan energi yang mudah berubah, harga PCE inti naik 4,9 persen. Indeks harga konsumen (IHK) meroket 8,6 persen pada Mei dari tahun sebelumnya.