Kamis 23 Jun 2022 13:17 WIB

Masjid Berusia 12 Abad Ditemukan di Desa Palestina yang Diduduki Israel

Masjid itu berasal dari masa transisi kawasan itu dari Kristen ke Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja Palestina shilat di Masjid berusia 1200 tahun yang adsa di gurun Negev, Israel.
Foto: 24 hours world
Pekerja Palestina shilat di Masjid berusia 1200 tahun yang adsa di gurun Negev, Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NEGEV -- Para arkeolog Israel mengumumkan penemuan sebuah masjid kuno di selatan wilayah yang diduduki Israel. Para pakar menyebut bangunan itu berasal dari masa transisi kawasan itu dari Kristen ke Islam.

Dilansir the New Arab, Rabu (22/6/2022), dari penelitian sisa-sisa masjid, diyakini berusia lebih dari 1.200 tahun. Otoritas Benda Purbakala Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan masjid ditemukan selama pekerjaan membangun lingkungan baru di kota Rahat, Badui Palestina.

Baca Juga

Masjid yang terletak di gurun Negev (juga disebut Naqab dalam bahasa Arab) berisi ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah Makkah. Dengan ceruk setengah lingkaran di dinding yang mengarah ke selatan. 

"Fitur arsitektur unik ini menunjukkan bangunan itu digunakan sebagai masjid," kata pihak berwenang, mencatat itu mungkin menampung beberapa puluh jamaah sekaligus.

Tidak jauh dari masjid, sebuah bangunan mewah juga ditemukan dengan sisa-sisa peralatan makan dan artefak kaca yang menunjukkan kekayaan penghuninya. Tiga tahun lalu, pihak berwenang menemukan masjid lain di dekatnya dari era yang sama pada abad ketujuh hingga kedelapan Masehi.

Pihak berwenang menyebut dua tempat ibadah Islam itu di antara yang paling awal dikenal di seluruh dunia. "Masjid-masjid, perkebunan, dan rumah-rumah lain yang ditemukan di dekatnya menerangi proses sejarah yang terjadi di Negev Utara dengan pengenalan agama baru, agama Islam, dan pemerintahan dan budaya baru di wilayah tersebut,” kata otoritas tersebut. 

"Ini secara bertahap dibangun mewarisi pemerintah Bizantium sebelumnya dan agama Kristen yang memegang kekuasaan atas tanah selama ratusan tahun," ujar lembaga itu. 

Penaklukan Muslim di wilayah itu terjadi pada paruh pertama abad ketujuh. Lembaga itu, IAA mengatakan masjid-masjid yang ditemukan di Rahat akan dipertahankan di lokasi mereka saat ini, baik sebagai monumen bersejarah atau sebagai tempat sholat yang aktif.

Gambar yang diambil dari masjid yang baru dibuka menunjukkan pekerja Palestina berdoa di dalam struktur. Gurun Negev adalah rumah bagi lebih dari 300 ribu orang Badui Palestina, yang sangat terpinggirkan dan merupakan minoritas termiskin di Israel.

Israel telah lama menerapkan kebijakan untuk menetap dan memusatkan komunitas ini di beberapa kota yang dibangun negara. Sementara banyak Badui setuju tinggal di kota-kota ini, yang lain terus tinggal di desa bersejarah mereka dan mengolah tanah leluhur mereka.

Israel menganggap tanah leluhur mereka Israel sebagai milik negara karena komunitas Badui diambil alih pada saat penciptaan Israel atau mereka gagal untuk mendaftarkan perbuatan mereka dengan otoritas baru. Desa-desa ini tidak diakui oleh pemerintah Israel dan tidak memiliki layanan dasar, baik itu jalan raya, listrik, air, atau sekolah. 

https://english.alaraby.co.uk/news/1200-year-old-mosque-unearthed-palestinian-negev-village

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement