Kamis 23 Jun 2022 13:30 WIB

Milad 50 Tahun DMI, Jusuf Kalla Sampaikan Pesan Damai dari Masjid Indonesia

JK mengimbau kehadiran ribuan masjid mendorong masyarakat agar menjadi lebih baik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Milad 50 Tahun DMI, Jusuf Kalla Sampaikan Pesan Damai dari Masjid Indonesia
Foto: Republika/Febrian Fachri
Milad 50 Tahun DMI, Jusuf Kalla Sampaikan Pesan Damai dari Masjid Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) disertai pimpinan organisasi DMI bersilaturahim dengan sejumlah duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat di ruang pertemuan Pimpinan Pusat DMI di Jakarta pada Rabu (22/6/2022).

Dalam sambutannya berjudul 'Peace Message from the Indonesian Mosques to the World' untuk menandai Milad DMI ke-50, JK mengatakan, ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana memimpin DMI, organisasi payung lebih dari 800 ribu masjid di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"DMI telah bekerja mempromosikan peran masjid memperbaiki sosio-ekonomi komunitas dengan visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid," kata JK dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (23/6/2022).

Mantan wakil presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia ini, mengatakan Raja Salman dari Arab Saudi, yang pernah berkunjung ke Indonesia pada Maret 2018, terkejut mendengar kabar tentang jumlah masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang besar, JK mengimbau kehadiran ribuan masjid dapat mendorong masyarakat agar menjadi lebih baik.

Menurut JK, di Indonesia berlaku lima hari kerja mulai Senin hingga Jumat dan dua hari libur yakni Sabtu dan Ahad. Dampaknya sholat Jumat berlangsung pada hari kerja. Konsekuensinya masjid ada di mana-mana, di kantor, di sekolah, dan di SPBU.

"Ini berbeda dari negara-negara Islam lainnya yang pada setiap Jumat sebagai hari libur kerja,” ujar JK.

DMI juga menyampaikan 90 persen masjid di Indonesia milik masyarakat sehingga independen. Hanya 10 persen masjid yang jadi milik pemerintah. Masjid-masjid itu menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti pelatihan bagi para juru dakwah (dai) dan para jamaahnya.

JK mengajak masjid-masjid dijadikan pusat pendidikan di samping pusat dakwah, seperti Masjid Al Azhar di Kebayoran, Jakarta Selatan. Di Jakarta sendiri terdapat 6.000 masjid. Suara adzan dari masjid-masjid itu berkumandang pada saat bersamaan. Menurut JK, suara adzan dari masjid-masjid yang berdekatan harus diatur sedemikian rupa agar terdengar indah, syahdu, dan tidak saling bertabrakan.

"Nusa Tenggara Barat (NTB) juga memiliki jumlah masjid yang relatif banyak dan kotanya dijuluki 1.000 masjid. Perlu ada aturan tentang penataan pengeras suara masjid yang baik," jelas JK.

Hadir dalam acara itu antara lain dua Wakil Ketua Umum PP DMI Komjen Pol (Purn) Syafruddin dan KH Farid Masdar Mas’udi, Duta Besar Kesultanan Oman selaku Dean of Diplomatic Corps of Islamic Countries Nazar bin Ali Julanda bin Majid Al Said dan para duta besar atau wakil kedutaan.

PP DMI menyelenggarakan acara silaturahim bertujuan untuk lebih memperkenalkan DMI juga untuk membuka jalan meningkatkan kerjasama bagi kemakmuran masjid di seluruh dunia. Prioritas yang diundang adalah duta besar negara anggota OKI dan ASEAN di Jakarta.

Acara silaturahim merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Milad ke-50 tahun DMI dengan puncak acara pada 27 Juni 2022 di Gedung PP DMI, Jakarta, dan penyerahan DMI Award. Sebagai rangkaian acara, PP DMI menyelenggarakan Musabaqoh Adzan pada 17 Juni 2022 di Masjid Istiqlal dan akan mengadakan konferensi Masyarakat Masjid ASEAN pada 20 Juli nanti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement