Kamis 23 Jun 2022 13:53 WIB

Hasto Sebut tidak Mudah Kerja Sama dengan Demokrat, Singgung Aspek Historis

Bagi PDIP kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kanan) memberikan paparan saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Hasto menyebut tidak mudah bagi PDIP menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrat. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kanan) memberikan paparan saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Hasto menyebut tidak mudah bagi PDIP menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi soal peluang PDIP bekerja sama dengan Partai Demokrat. Menurutnya, tidak mudah PDIP menjalin kerja sama dengan Partai Demokrat.

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Hasto menuturkan untuk membangun kerja sama, PDIP perlu melihat ikatan emosional pendukungnya. Hasto mengatakan, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik.

"Rakyat apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," ujarnya.

Lebih lanjut Hasto menuturkan, PDIP sangat memegang teguh etika politik dalam kerja sama. Ia pun menceritakan kembali bagaimana kerja sama yang dibangun Megawati saat menjabat Presiden pada 2004 berjalan sangat baik. 

"Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang, nah kemarin 2014-2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain, dengan berbagai bentuk pendekatan termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," terangnya.

Hasto menegaskan bagi PDIP kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia. Kerja sama dilakukan bukan untuk kepentingan elit semata tapi juga kepentingan rakyat.

"Karena kami diingatkan oleh ibu untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan yang membangun harapan bagi rakyat kecil," tuturnya. 

 

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka (orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

(QS. Al-A'raf ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement