REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Kepala vaksinasi Prancis Alain Fischer mengatakan, negaranya menghadapi gelombang baru infeksi Covid-19. Hal itu dipicu penyebaran varian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5.
Saat diwawancara stasiun televisi France 2 pada Rabu (22/6), Fischer mengungkapkan, tidak ada keraguan bahwa kasus Covid-19 kembali melonjak di Prancis. “Pertanyaannya adalah berapa intensitas gelombang ini?” ucapnya.
Dia kemudian menyatakan penerapan kembali kewajiban bermasker di transportasi umum. Peningkatan kasus baru Covid-19 di Prancis mulai terjadi sejak akhir Mei lalu. Sejak 15 Juni, angka infeksi harian melebihi 50 ribu kasus. Pada 21 Juni, Prancis mencatatkan 83.953 kasus baru Covid-19. Sementara Rabu lalu, ia melaporkan 76.666 kasus tambahan.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir pada akhir pekan lalu, yakni mencapai 13.876. Namun angkanya telah meningkat 458 pasien selama tiga hari terakhir dengan total 14.334. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi selama hampir tiga pekan terakhir.
Varian Omicron BA.4 dan BA.5 memang dinilai tidak membawa risiko penyakit parah dibandingkan varian Omicron lainnya. Namun kedua varian itu lebih menular. Hal itu membuka peluang peningkatan angka rawat inap, bahkan kematian. Sejauh ini Prancis sudah melaporkan 29,5 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 146 ribu jiwa.