Kamis 23 Jun 2022 16:29 WIB

Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Capai Kesepakatan Koalisi

Partai Nasdem terus memantau dinamika politik yang terjadi saat ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberi salam kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Pertemuan dalam rangka silahturahmi kebangsaan tersebut juga membahas mengenai isu-isu terkini terkait politik di Indonesia.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberi salam kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Pertemuan dalam rangka silahturahmi kebangsaan tersebut juga membahas mengenai isu-isu terkini terkait politik di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem telah bertemu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dalam dua hari terakhir. Namun, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa ihwal kesepakatan koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 belum tercapai.

"Sejujurnya memang penjajakan ke arah koalisi pasti dilakukan, ya, sejujurnya harus itu. Tetapi baru tingkat permulaan, baru tahapan penjajakan-penjajakan, jadi koalisi itu belum tercapai," ujar Surya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, komunikasi juga dilakukan oleh Partai Nasdem tak hanya kepada PKS dan Partai Demokrat. Komunikasi tersebut juga tak melulu membahas hal-hal yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Kendari demikian, Partai Nasdem terus memantau dinamika politik yang terjadi saat ini. Nasdem juga memantau perkembangan dari tiga nama bakal calon presiden (capres) hasil rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Nasdem, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kami liat perkembangannya juga, kami kan berkompetisi, tidak hanya kita mengenal harus kemampuan kami dan kelemahan kami, tapi siapa yang kami hadapi, ya kan, Nanti kami akan lihat juga, dua kesebelasan atau tiga kesebelasan yang harus kami lihat satu sama lain," ujar Surya.

Ia menjelaskan, pengerucutan dari tiga nama menjadi satu sosok yang akan diusung sebagai capres atau cawapres pasti akan terjadi. Partai Nasdem akan terus melakukan penjajakan, tetapi dipastikannya bahwa pengumumannya tak akan terjadi pada menit-menit akhir.

"Ya mungkin tidak terlalu kepepet. Jangan ya, jelek sekali itu," ujar Surya.

Pemilihan presiden (Pilpres) 2024, jelas Surya, adalah momentum untuk melahirkan pemimpin yang tepat dan hasil mandat dari demokrasi. Hal tersebut harus dimulai dengan sesuatu yang tenang dan kondusif, agar saat kontestasi tak muncul polarisasi dan konflik di publik.

"Saya bilang, itulah impian kita bersama, polarisasi itu hilang, mempersatukan. Itu saya mengingatkan dan saya tidak punya subjektivitas, untuk apa? kan saya bukan kandidat (capres atau cawapres)," ujar Surya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement