REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pihak berwenang Meksiko mengatakan mereka telah menemukan jenazah dua pendeta dan seorang pemandu wisata pekan ini di sebuah daerah yang dikuasai geng atau kelompok kriminal di utara negara itu. Ketiganya dibunuh pada Senin (20/6/2022) lalu.
Para korban yang ditemukan di di Negara Bagian Chihuahua itu bertemu dengan penyelundup narkoba yang kini menjadi buron. Paus Fransiskus mengecam keras pembunuhan ini.
"Kami menemukan dan mengembalikan jenazah pendeta jesuit Javier Campos, Joaquin Mora dan pemandu wisata Pedro Palma," kata Gubernur Chihuahua Maria Eugenia Campos dalam video yang diunggah di Twitter, Kamis (23/6/2022).
Paus Fransiskus terkejut dengan pembunuhan ini. Pihak berwenang Meksiko memburu pelakunya.
"Begitu banyak pembunuhan di Meksiko," kata Paus di akhir pertemuannya di Alun-alun Santo Peter.
Kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua mengatakan ketiganya dibunuh setelah Palma menampung pengungsi di gereja Kota Cerocahui untuk melindungi dirinya dari serangan. Jaksa mengungkapkan Jose Noriel Portillo Gil sebagai pelaku pembunuhan.
Kantor itu menawarkan hadiah sebesar lima juta peso atau sekitar 250 ribu dolar AS untuk informasi tentang keberadaannya. Pada 2018 negara bagian lalu mengatakan Portillo yang juga tersangka pembunuhan guru dari Amerika Serikat, Patrick Braxton-Andrew terlibat dengan perdagangan narkoba.
Kepala ordo keagamaan di Meksiko Luis Gerardo Moro mengatakan tiga jenazah itu diangkat dari gereja oleh sekelompok pria ke mobil pickup. Jaksa Agung Chihuahua Roberto Fierro mengatakan pihak berwenang juga mencari dua orang bersaudara yang diyakini diculik Portillo.
Fierro mengatakan orang-orang itu bermain baseball melawan tim yang disponsori Portillo. Saksi mata mengatakan pertandingan memanas usai tim Portillo kalah.
Kemudian Portillo menembak salah satu dari dua bersaudara itu di rumahnya. Kemudian membakar rumah itu. Fierro juga mengkonfirmasi seorang perempuan dan anak yang sebelumnya dilaporkan hilang dalam keadaan aman.