REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - India siap membantu Sri Lanka dalam pemulihan ekonomi negara yang tengah terpersok krisis. Seorang pejabat tinggi India telah mengadakan pembicaraan dengan preisden dan perdana menteri Sri Lanka.
India mengisyaratkan kesediaannya untuk membantu 4 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman, pertukaran dan bantuan yang telah diberikan kepada tetangganya yang kekurangan uang. Menteri Luar Negeri (Menlu) India Vinay Kwatra, didampingi oleh pejabat kementerian keuangan, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe di ibukota komersial, Kolombo.
"India yang digarisbawahi siap membantu Sri Lanka dalam pemulihan ekonomi yang cepat melalui promosi investasi, konektivitas dan penguatan hubungan ekonomi," kata juru bicara kementerian luar negeri India Arindam Bagchi di Twitter seperti dikutip laman Aljazirah, Kamis (23/6/2022).
Sementara itu, tim India mengadakan pertemuan terpisah dengan Wickremesinghe, gubernur bank sentral dan pejabat kementerian keuangan. "Delegasi juga akan mengadakan diskusi dengan pejabat senior tentang situasi ekonomi di negara itu dan persyaratan bantuan jangka pendek dan jangka panjang," kata kementerian luar negeri Sri Lanka dalam sebuah pernyataan.
Pekan ini, Wickremesinghe mengatakan kepada parlemen bahwa India telah menjadi sumber utama bantuan asing ke Sri Lanka tahun ini memasok lebih dari 4 miliar dolar AS.
Para negara tetangga juga sedang dalam pembicaraan untuk dukungan tambahan termasuk kredit 500 juta dolar AS untuk bahan bakar dan bantuan dengan mengimpor pupuk dan beras sebagai upaya Sri Lanka untuk mencegah krisis pangan. Sri Lanka berencana untuk mengadakan konferensi donor dengan China, India dan Jepang
Ini dilakukan saat Sri Lanka melanjutkan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk paket bailout sekitar 3 miliar dolar AS. Kekurangan kritis mata uang asing dan inflasi yang tak terkendali telah membuat hidup menjadi kesengsaraan bagi 22 juta orang di negara Asia Selatan itu.