REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Departemen Urusan Masjid Kementerian Agama (Kemenag) Brunei Darussalam mengumumkan pembukaan kembali kelas Alquran dan Muqaddam setiap hari Jumat di masjid, surau dan balai agama secara nasional mulai pekan ini.
Dilansir Borneo Bulletin, Kamis (23/6/2022), orang tua dan wali diminta untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mengikuti prosedur operasi standar sebagai langkah-langkah keamanan terhadap pandemi Covid-19. Brunei adalah negara berdaulat yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan di Asia Tenggara.
Islam adalah agama resmi Brunei dan hampir 80 persen penduduknya adalah Muslim. Kelas Alquran dan Muqaddam di semua masjid, surau dan balai agama nasional untuk tahun 2022 akan dibuka kembali mulai pekan ini tepatnya Jumat 24 Juni 2022.
Di masa awal pandemi Covid-19, Putra Mahkota dan Menteri Senior di Kantor Perdana Menteri Brunei Darussalam, Pangeran al-Muhtadee Billah Bolkiah, saat itu menyampaikan bahwa keselamatan Brunei dari Covid-19 berkaitan dengan praktik sholat dan sholawat, seperti yang dijelaskan dalam Alquran.
"Alhamdulillah, Brunei Darussalam sangat mengutamakan dan meyakini sepenuhnya amalan shalat dan sholawat dalam Alquran dan as-Sunnah, selain melakukan upaya terpadu dalam penanggulangan wabah virus corona dengan mematuhi pedoman Kementerian Kesehatan," kata dia.
"Dengan pengamalan Alquran, zikrullah, dan sholawat yang dilakukan secara terus-menerus di mushala dan disiarkan di radio dan televisi sekaligus mengejar berkah dari Allah SWT, Brunei Darussalam telah dilindungi dan dijauhkan dari sebaran virus corona. Ini karena kita sebagai Muslim sepenuhnya percaya bahwa hanya Allah SWT yang bisa menyembuhkan penyakit," lanjutnya.
Dia juga mengatakan, setiap manusia memiliki tanggung jawab mengembangkan kehidupan berpusat di sekitar keluarga, masyarakat, dan bangsa melalui kepercayaan, yang perlu dijalankan dalam memimpin kehidupan ini serta akhirat.
"Allah SWT telah memercayakan tugas kepada manusia untuk menjaga dunia dengan menciptakan dan memperluas populasi sesuai dengan perannya masing-masing sebagai penjaga, dan dalam mempertahankan peradaban manusia," kata al-Muhtadee Billah.