REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MINI, brand otomotif di bawah naungan BMW Group, melakukan berbagai persiapan untuk mewujudkan elektrifikasi pada semua kendaraannya di tahun 2030. Persiapan itu dimulai dengan peluncuran MINI Electric, mobil full listrik pertama perusahaan.
"Untuk menuju full listrik di 2030, kita mulai dengan peluncuran MINI Electric hari ini. Kemudian membangun kapabilitas jaringan kami, teknisi, workshop, dan tentu juga dengan membangun kepercayaan konsumen," kata Head of MINI Asia Kidd Yam usai acara peluncuran MINI Electric di Main Atrium PIK Avenue, Jakarta Utara, Rabu (24/6/2022).
Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania menambahkan bahwa pihaknya akan membangun infrastrukturnya terlebih dahulu. Perusahaan juga akan terus melihat kebutuhan pelanggan saat ini.
"Kita buat infrastrukturnya dulu, jadi semua kesiapannya kita pastikan. Kita juga lihat respon pelanggan seperti apa. Jadi kita belajar juga. Apa sih yang dibutuhkan pelanggan kita saat ini? Itu akan kita tingkatkan. Sampai akhirnya pada 2030 nanti kita sudah siap," ujarnya.
Saat ini, Jodie mengatakan, BMW Group Indonesia sudah memiliki diler yang tersertifikasi. Para staf juga sudah dilatih dengan baik sehingga dapat menangani setiap permasalahan yang dialami pelanggan.
Tak hanya itu, lanjut Jodie, BMW Group Indonesia juga akan melakukan pemasangan Wallbox Charging untuk setiap pembelian MINI Electric yang baru diluncurkan."Pabrik charging-nya juga sudah ada di dealership. Itu akan bertahap sih, kita juga akan bekerja sama dengan shopping mall misalnya atau yang lain," imbuh Jodie.
Nantinya, pembelian MINI Electric itu sudah termasuk Wallbox Charging MINI dan pemasangannya. "Nanti kita survei dulu apakah (daya listrik di rumah) sudah sesuai atau belum? Kalau belum, apa yang bisa kita lakukan? Jadi akan kita sesuaikan dengan masing-masing pelanggan," pungkasnya.