Jumat 24 Jun 2022 09:02 WIB

Satpol PP Data 20 Bangunan Liar di Sepanjang Wilayah Teluknaga

Bangunan semipermanen di atas saluran air di Kabupaten Tangerang bakal dirobohkan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah personel Satpol PP membongkar bangunan liar saat penertiban di kawasan Kota Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (22/4/2021).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah personel Satpol PP membongkar bangunan liar saat penertiban di kawasan Kota Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (22/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang mendata, ada 20 bangunan semipermanen di sepanjang jalan di wilayah Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Puluhan bangunan itu dianggap melanggar peraturan daerah (perda) terkait bangunan liar, sehingga bakal ditertibkan.

"Hasil pelaksanaan monitoring serta pendataan pelanggaran Perda ini terdapat 20 bangunan yang dinyatakan tidak memiliki izin," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang Fachrul Rozi dalam keterangannya di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (23/6).

Fachrul menjelaskan, bangunan yang berdiri di atas saluran itu melenggar erda Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang. Selain itu, juga Perda Nomor 20 Tahun 2004 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Menurut dia, pendataan dilakukan sebagai tahapan awal dari proses penertiban bangunan liar yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Pada Rabu (22/6), sejumlah anggota Satpol PP melakukan sosialisasi kepada para pemilik bangunan sekaligus memberi peringatan. Mereka diminta menertibkan bangunan yang berada di atas aliran sungai dan bahu jalan, yang berpotensi mengganggu lalu lintas.

"Kami memberikan sosialisasi kepada pemilik bangunan ini, telah melanggar perda. Jika para pemilik bangunan ini tidak mematuhi peraturan yang berlaku, kami akan tindaklanjuti sampai tahapan pembongkaran sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Satpol PP," terangnya.

Meski begitu, Fachrul tidak menyebutkan waktu yang direncanakan untuk melakukan pembongkaran. Hanya saja, petugas menjalankan prosedur berlaku sebelum melakukan pembongkaran bangunan liar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement