Jumat 24 Jun 2022 09:17 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Laut Sangat Tinggi Hingga 26 Juni

Potensi gelombang tinggi terjadi pada 24-26 Juni 2022

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Gelombang tinggi. Ilustrasi. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada 24 hingga 26 Juni 2022.
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada 24 hingga 26 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada 24 hingga 26 Juni 2022.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 10 - 25 knot. 

Baca Juga

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kep. Mentawai, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Jawa, Laut Banda, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, dan Laut Arafuru," tulis BMKG dalam keterangan resminya pada Jumat (24/6/2022).

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.50 meter di perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, Selat Sumba bagian timur, Selat Sape bagian selatan, Selat Karimata bagian selatan, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur dan P. Madura, Laut Sawu bagian utara, Laut Bali, Laut Flores, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar - Kep. Salabana. Kemudian di perairan Kep. Baubau - Wakatobi, Teluk Bone bagian selatan, perairan Manui - Kendari, Teluk Tolo, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan P. Buru - P. Ambon - P. Seram, perairan utara Kep. Kai - Kep. Aru, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, perairan utara Papua - P. Biak.

Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara P. Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - P. Emggano, Samudra Hindia Barat Aceh - P. Nias - Kep. Mentawai, perairan selatan P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan. Lalu di perairan selatan P. Sawu - Kupang - P. Rotte, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Timor bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai - Kep. Aru, Laut Arafuru.

"Untuk gelombang sangat tinggi 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali - Lombok, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa - Bali - NTB," tulis BMKG. 

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas di tengah laut. 

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement