Jumat 24 Jun 2022 10:49 WIB

Kasus Baru Covid-19 Malaysia Lampaui 2.700

Total kasus aktif di Malaysia menjadi 27.318 orang, 96 persen lakukan isolasi mandiri

Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berhias lampu lampion di Jalan Raja Laut Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat penambahan 2.587 kasus lokal baru dan 209 kasus impor COVID-19 pada Kamis (23/6/2022), pukul 23.59 waktu setempat.
Foto: Antara/Agus Setiawan
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berhias lampu lampion di Jalan Raja Laut Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat penambahan 2.587 kasus lokal baru dan 209 kasus impor COVID-19 pada Kamis (23/6/2022), pukul 23.59 waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat penambahan 2.587 kasus lokal baru dan 209 kasus impor COVID-19 pada Kamis (23/6/2022), pukul 23.59 waktu setempat. Berdasarkan data terbaru dari portal CovidNow milik Kementerian Kesehatan Malaysia yang diakses dari Kuala Lumpur, Jumat (24/6/2022), terdapat penambahan 292 kasus aktif COVID-19 di Malaysia sehingga total kasus aktif menjadi 27.318 di mana 96,1 persen atau 26.253 pasien menjalani karantina rumah.

Sebanyak 18 pasien atau 0,1 persen menjalani perawatan di Pusat Karantina dan Perawatan Berisiko Rendah (PKRC), 1.009 orang atau 3,7 persen menjalani perawatan di rumah sakit, 17 orang menjalani perawatan di fasilitas Intensive Care Units (ICU) tanpa ventilator. Sebanyak 21 pasien lain berada di ICU dengan ventilator.

Baca Juga

Pada hari yang sama, sebanyak 2.503 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sehingga akumulasi lokal kasus di Malaysia tercatat mencapai 4.512.318, sedangkan kasus impor mencapai 37.529.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan gelombang baru infeksi COVID-19 di negara tersebut diperkirakan akan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan dalam dua hingga tiga bulan ke depan berdasarkan peningkatan kasus harian.

Khairy seperti dikutip Bernama, Kamis mengatakan, bagaimanapun Malaysia siap untuk gelombang baru dan menekankan bahwa pernyataannya tidak menyebabkan kepanikan di kalangan warga Malaysia tetapi berfungsi sebagai tindakan pencegahan untuk mengendalikan transisi ke fase endemik.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement