REPUBLIKA.CO.ID, TUZI -- Masjid Nizam dan kompleks pemakaman para syuhada yang terletak di Kota Tuzi, Podgorica, Montenegro adalah bangunan Muslim yang dibuat pada masa Sultan Utsmani Mehmed II atau Muhammad Al Fatih. Saat ini, setelah lama rusak telah dipugar dan dibuka untuk beribadah.
Pembangunannya bermula saat Muhammad Al Fatih membuat pemakaman untuk para syuhada ketika pembebasan Montenegro. Pemakaman terdiri dari tentara yang menjadi martir selama penaklukan Montenegro dan 400 tentara Utsmani yang tewas dalam wabah kolera pada tahun 1911, dan para martir Perang Balkan dimakamkan di Pemakaman Martir Nizam. Kemudian Al Fatih membangun masjid Nizam di kompleks pemakaman tersebut.
Dilansir dari Daily Sabah, Kamis (23/6/2022). Umat Muslim Montenegro menulis surat kepada Kesultanan Utsmani pada tahun 1911 dan menuntut restorasi Masjid Nizam yang dibiarkan terbengkalai. Namun surat itu tidak dapat dijawab karena gejolak politik setelah dimulainya Perang Balkan pada tahun 1912 dan penarikan Montenegro dari kekuasaan Utsmani.
Setelah itu, Masjid Nizam terakhir dipakai sebagai tempat shalat Tarawih pada Lailatul Qadar di tahun 1931. Kemudian bangunan ini hancur total selama Perang Dunia II.
Surat yang tidak terlupakan
Proses pemugaran Masjid Nizam juga memiliki cerita yang bermakna. Meskipun kesultanan tidak dapat menjawab surat yang ditulis Muslim Montenegro ke Istanbul pada tahun 1911, tuntutan tersebut dipenuhi sekitar 100 tahun kemudian. Pada tahun 2000, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) mengambil tindakan untuk membangun masjid baru menggantikan Masjid Nizam.
Setelah 10 tahun proses revitalisasi, masjid bersejarah itu dibuka kembali untuk beribadah pada 5 September 2010 yang bertepatan pada malam lailatul qadar. Bendera Turki, bendera Balkan Utsmaniyah, dan lambang Utsmaniyah digantung di dinding masjid, dihiasi dengan pola dan arsitektur Utsmaniyah. Berabad-abad yang lalu, adzan dikumandangkan dari menara masjid ini lima kali sehari. Alkhaledi kurnialam