Jumat 24 Jun 2022 18:14 WIB

Kekurangan Vitamin D Bisa Picu Kulit Kering

Kekurangan vitamin D bisa memicu kulit kering dan tidak lembap.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Kekurangan vitamin D bisa memicu kulit kering dan tidak lembap.
Foto: www.freepik.com.
Kekurangan vitamin D bisa memicu kulit kering dan tidak lembap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kulit kering dan kurang lembap bisa menimbulkan berbagai masalah tambahan yang membuat tidak nyaman. Karena kulit setiap orang berbeda, sulit untuk menemukan produk dan perubahan gaya hidup yang serupa guna memperbaiki kondisinya.

Jika sudah berkali-kali mencoba menjaga hidrasi dan kelembapan kulit namun belum berhasil, mungkin seseorang perlu memperhatikan asupan vitamin D. Pasalnya, kekurangan vitamin D bisa memicu kulit kering dan tidak lembap.

Baca Juga

Vitamin D adalah mikronutrien penting yang terlibat dalam hampir setiap sistem dan fungsi tubuh. Fungsinya termasuk menjaga kekebalan tubuh, kesehatan tulang, fungsi otot, dan perawatan kulit. Sebuah uji coba terkontrol yang terbit dalam jurnal Nutrients mengulas itu.

Studi menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dan kulit kering. Peserta studi dengan kadar vitamin D yang lebih rendah tercatat memiliki kelembapan kulit rata-rata yang lebih rendah. Spesifiknya, ada kaitan antara kadar vitamin D3 serum dan hidrasi stratum korneum (lapisan permukaan kulit).

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa vitamin D memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel kulit. Vitamin D juga memainkan peran penting mengatur produksi hormon tiroid yang menjaga rambut, kulit, dan kuku tetap kuat dan sehat.

"Faktanya, vitamin D adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak yang dibutuhkan untuk memelihara dan membuat folikel rambut berfungsi optimal," kata dokter kulit bersertifikat dan ahli perawatan rambut, Raechele Cochran Gathers.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan vitamin D adalah dengan meminta dokter melakukan tes 25-hidroksivitamin D, yang juga dikenal sebagai tes 25(OH)D. Tes itu adalah biomarker untuk status kadar vitamin D di seluruh tubuh.

Jumlah optimal (bukan hanya normal) vitamin D dalam tubuh adalah 50 nanogram per milimeter (ng/ml).  Dalam beberapa kasus, tingkat yang lebih tinggi mungkin lebih baik. Jumlah yang harus dihindari (batas bawah untuk kekurangan vitamin D) adalah 30 ng/ml.

Cukup sulit untuk melewati ambang 50 ng/ml dan mempertahankannya tanpa suplemen vitamin D. Suplemen dapat membantu menjaga kadar vitamin D tetap stabil, selain mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D dan terpapar sinar matahari sehat.

Dokter pengobatan integratif bersertifikat Amy Shah mengatakan suplemen vitamin D bisa menjadi opsi bagi orang yang mengalami kesulitan dalam mencoba mengembalikan kelembapan pada kulit. Akan tetapi, seseorang sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi.

"Suplemen vitamin D berkualitas tinggi dapat membantu memberikan kulit dorongan hidrasi yang dibutuhkan. Mencapai kecukupan vitamin D bukanlah kebutuhan musiman, ini adalah usaha sehari-hari," ujar Shah, dikutip dari laman Mind Body Green, Jumat (24/6/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement