Jumat 24 Jun 2022 21:18 WIB

Pemerintah Jayawijaya Larang Pedagang Datangkan Daging Sapi

Larangan itu berkaitan dengan wabah penyakit mulut dan kuku.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang menggantung daging sapi jualannya (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melarang para pedagang mendatangkan daging sapi dari luar kabupaten itu.
Foto: ANTARA/Rahmad
Pedagang menggantung daging sapi jualannya (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melarang para pedagang mendatangkan daging sapi dari luar kabupaten itu.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melarang para pedagang mendatangkan daging sapi dari luar kabupaten itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya, Lukas Kossay saat di Wamena, Jumat (24/6/2022), mengatakan, larangan itu berkaitan dengan penyakit mulut dan kuku pada hewan itu. "Kalau ada yang sengaja memasukkan itu, kami akan larang untuk dijual karena memang tidak boleh masuk dahulu," kata Lukas.

Baca Juga

Walau tidak mengizinkan pendistribusian daging sapi dari luar, masyarakat Jayawijaya tidak perlu khawatir. Sebab stok daging sapi cukup tersedia.

Stok daging sapi yang sementara dijual di beberapa distributor di Jayawijaya, menurut Lukas, berasal dari sapi lokal yang aman dari penyakit mulut dan kuku.

Larangan itu dikeluarkan sebab di Jayawijaya tidak ada balai pengawasan obat dan makanan (BPOM) yang dapat memastikan keamanan bahan makanan yang masuk di wilayah ini. "Kalau ada daging sapi itu tetap ditahan dan kami melakukan koordinasi dengan balai POM di Jayapura," kata Lukas.

Pemerintah berusaha melakukan hal itu agar PMK pada hewan yang terjadi di luar Papua tidak berimbas ke Jayawijaya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement