Jumat 24 Jun 2022 23:29 WIB

Di Depan Dubes RI untuk Tunisia, Rektor Zaitunah Janji Tambah Kuota Mahasiswa Indonesia

Rektor Zaitunah puji akhlak mahasiswa Indonesia di depan Dubes RI untuk Tunisia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi bertukar cindera mata dengan Rektor Universitas Zaitunah, Prof Abdullatif Bouazizi. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling mengapresiasi.
Foto: Dok Istimewa
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi bertukar cindera mata dengan Rektor Universitas Zaitunah, Prof Abdullatif Bouazizi. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling mengapresiasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Berjumpa Rektor Universitas Zaitunah, Dubes RI untuk Tunisia Perkuat Kerjasama Antar-Perguruan Tinggi Islam 

JAKARTA— Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan kunjungan ke Universitas Zaitunah, Tunis. Ia diterima langsung oleh Prof Abdullatif Bouazizi dan beberapa guru besar. 

Baca Juga

Ia secara khusus menyampaikan perlunya memperkuat kerjasama antara Universitas Zaitunah, Tunisia, dan sejumlah perguruan tinggi Islam di Indonesia.

"Dalam pertemuan, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Zaitunah, yang telah mendidik dan membimbing para mahasiswa Indonesia,” ujar Duta Besar RI lulusan dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. 

Zuhiri mengatakan jasa Universitas Zaitunah sangat besar dalam melahirkan ulama-ulama yang sudah dan akan mengabdi di Tanah Air. 

Selain itu, banyak sekali ulama-ulama dari Universitas Zaitunah yang telah menginspirasi para ulama, pemikir, dan cendekiawan di Tanah Air, di antaranya Ibnu Khaldun dan Muhammad Thahir bin 'Asyur.

Universitas Zaitunah merupakan salah satu universitas tertua di dunia, bahkan lebih tua dari al-Azhar, dan mempunyai pengaruh besar di dunia Islam. 

"Sebab itu, saya ingin perlu kerja sama yang lebih kuat dan implementatif antara Universitas Zaitunah dan perguruan tinggi Islam di Indonesia, khususnya dalam membumikan moderasi beragama. Apalagi Universitas Zaitunah dikenal dengan cara berfikir maqashidi, yang dipancangkan oleh Muhammad Thahir bin 'Asyur melalui kitabnya 'Maqashid al-Syari'ah", ujar Dubes RI yang juga dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.

Ia menambahkan, bahwa dirinya mengupayakan penambahan kuota jumlah mahasiswa baru dari Indonesia pada tahun ini.

"Alhamdulillah, kuota mahasiswa baru untuk Indonesia yang selama ini hanya 30 orang akan naik menjadi 100 hingga 300 mahasiswa. Ini artinya Indonesia mulai menjadi perhatian para ulama di Universitas Zaitunah," ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.

Sementara, Rektor Universitas Zaitunah, Prof Abdullatif Bouazizi, menyampaikan kekagumannya pada mahasiswa Indonesia yang rajin dan menampilkan akhlak mulia. 

"Saya melihat mahasiswa Indonesia di Universitas Zaitunah ini rajin dan tekun. Saya punya harapan besar terhadap Indonesia sebagai salah satu harapan dan masa depan dunia Islam. Kita akan perkuat kerjasama antara Universitas Zaitunal dan perguruan tinggi Islam di Indonesia. Saat ini sudah ada kerja sama dengan perguruan tinggi Islam di Indonesia," kata dia.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement