Sabtu 25 Jun 2022 08:03 WIB

Pelit dan Cara Menyembuhkannya

Setan kerap membisikkan kepada manusia untuk menjadi orang kikir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Yayasan Askar Kauny, Ustaz Bobby Herwibowo, mengatakan bahwa setan selalu menakut-nakuti manusia akan kemiskinan bila berderma. Setan justru membisikkan kepada manusia untuk menjadi orang kikir. Keterangan ini dapat ditemukan pada Alquran surah al- Maidah ayat 268.

Karena itu, menurut Ustaz Bobby, agar diri ter hindar dari pelit, jangan memercayai bisikan setan yang menakuti akan jatuh miskin karena berderma. Sebaliknya, seorang mukmin harus meyakini bahwa ketika berderma.

Baca Juga

Maka, Allah SWT akan memberikan kelapangan dan keberkahan rezeki. Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, Ustaz Bobby mengatakan bahwa harta yang dibelanjakan pada jalan Allah tidak akan berkurang, justru manfaatnya akan terus bertambah.

"Kalau orang sudah punya sifat pelit cara penyembuhannya adalah harus mengeluarkan harta yang Allah berikan dari yang wajibnya terlebih dulu sebesar 2,5 persen. Nanti biasakan ke luarkan infak setiap pagi. Dan percayalah bahwa dengan berbagi kebaikan di jalan Allah, rezeki kita tidak akan berkurang," katanya.

Alquran surah al-Munafiqun ayat 10 telah menggambarkan bagaimana penyesalan orang- orang pelit ketika ajalnya telah datang. Kelak orang-orang pelit itu akan sangat menyesal dan berharap untuk ditangguhkan ajalnya sehingga bisa bersedekah.

Selain itu, Ustaz Bobby menjelaskan, sebagaimana digambarkan Alquran surah at-Taubah ayat 35 tentang siksaan bagi orang yang pelit.Di mana kelak orang-orang pelit akan disiksa di neraka jahanam. Dahi, lambung, dan punggung mereka akan dibakar sebagai hukuman karena menumpuk-numpuk harta dan pelit semasa hidup di dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement