REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan telah mengakhiri peninjauan keempat dan kelima Perpanjangan Fasilitas Pendanaan Ekuador (EFF). Pinjaman senilai 1 miliar dolar AS akan segera cair.
Dewan IMF mengatakan pemerintah Ekuador berencana menggunakan dana itu untuk membantu anggarannya. Pengumuman ini disampaikan dua pekan usai unjuk rasa besar-besaran kelompok-kelompok masyarakat pribumi yang menuntut harga bahan bakar dan makanan diturunkan.
Dalam pernyataannya Deputi Direktur Pelaksana IMF Antoinette Sayeh mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Ekuador sebesar 4,2 persen pada tahun 2021 didukung pengelolaan ekonomi makro yang baik dan keberhasilan vaksinasi. Sehingga ekonomi makro dan stabilitas finansial terpelihara.
"Sementara perang Ukraina yang sedang berlangsung berdampak pada sejumlah sektor ekspor, kenaikan harga minyak memperbaiki eksternal dan neraca fiskal Ekuador," kata Sayeh Sabtu (25/6/2022).
IMF menyetujui perjanjian EFF untuk Ekuador sebesar 6,5 miliar dolar pada 30 September 2020. Perjanjian itu berdurasi 37 bulan.