REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) mengungkap studi dari organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) bahwa vaksin Covid-19 pada usia lanjut dapat menurunkan kejadian penyakit berat, masuk rumah sakit dan rawat inap, dan kematian. Itu sebabnya, kelompok rentan, di antaranya lanjut usia (lansia), perlu mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perlindungan dari Covid-19 yakni usia lanjut, penyakit penyerta (komorbid), dan kelompok melemahnya sistem imun (imunokompromais). Kemudian, terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai gangguan respons imun terhadap vaksinasi," kata Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro dalam konferensi virtual, Sabtu (25/6/2022).
Ia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang diberikan yaitu dua dosis utama dan dosis penguat (booster). Kemudian, vaksin dosis booster dibagi menjadi dua yaitu homolog dan heterolog. Vaksin booster homolog merupakan vaksin Covid-19 yang diberikan sama dengan jenis platform primer. Sementara itu, dia melanjutkan, vaksin heterolog merupakan vaksin yang masuk dalam daftar izin WHO (EUL) yaitu messenger RNA, viral vektor, protein subunit.
"Berdasarkan data, vaksinasi booster heterolog pada vaksin CoronaVac menghasilkan respons antibodi lebih tinggi dan bertahan lebih lama dibandingkan booster homolog. Tujuan pemberian booster adalah memperbaiki atau meningkatkan efektifitas vaksin yang telah menurun," ujarnya.