REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, selama empat hari terakhir zona hijau penyebaran COVID-19 di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu bertahan di 26 kelurahan. "Sampai kemarin, dari 30 kelurahan, ada 26 yang berhasil bertahan di zona hijau penyebaran COVID-19," kata Fairid di Palangka Raya, Sabtu (25/6/2022).
Kepala daerah termuda di Kalteng itu menambahkan, dari seluruh kelurahan yang ada juga masih tercatat dua kelurahan zona kuning, satu kelurahan zona oranye dan satu kelurahan zona merah. Kelurahan yang dinyatakan masuk kategori zona hijau penyebaran COVID-19 itu karena telah dinyatakan tidak ada warga setempat berstatus pasien COVID-19.
Sementara, kelurahan yang masuk kategori zona kuning, oranye dan merah karena masih ada warga yang positif terjangkit COVID-19. Berdasarkan data Satgas COVID-19 Palangka Raya, 26 kelurahan yang masuk zona hijau itu tersebar di lima kelurahan di Kecamatan Pahandut, dua kelurahan di Kecamatan Jekan Raya, lima kelurahan di Kecamatan Sabangau, tujuh kelurahan di Kecamatan Bukit Batu dan tujuh kelurahan di Kecamatan Rakumpit.
Kemudian dua kelurahan zona kuning itu tersebar di satu kelurahan di Kecamatan Pahandut dan satu kelurahan di Kecamatan Sabangau. Satu kelurahan zona oranye di Kecamatan Jekan Raya dan satu kelurahan zona merah berasal dari wilayah Kecamatan Jekan Raya.
Sementara itu, berdasar data pada hari yang sama, Satgas juga mencatat akumulasi warga di "Kota Cantik" yang terpapar virus corona mencapai 17.788 orang. Dari jumlah itu, tercatat 17.220 warga atau 96,81 persen telah dinyatakan sembuh, 550 orang dinyatakan meninggal dunia dan 18 warga sisanya masih menjalani perawatan.
Pemerintah bersama berbagai pihak terkait pun menggencarkan vaksinasi sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi paparan virus tersebut. Dia pun meminta masyarakat untuk tetap waspada potensi penyebaran COVID-19, meski presiden telah mengizinkan masyarakat untuk tidak menggunakan masker di ruang terbuka.
"Jika merasa kurang sehat seperti demam atau gejala lain maka sebaiknya tidak berkerumun. Jika terpaksa tetap gunakan masker sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19," katanya.
Fairid juga meminta seluruh jajaran pusat layanan kesehatan tetap waspada serta terus menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat. Penuhi berbagai kebutuhan vitamin dan gizi agar kekebalan tubuh semakin meningkat menghadapi berbagai ancaman virus dan penyakit.