Ahad 26 Jun 2022 15:48 WIB

Analisis Meteorit Ungkap Bagaimana Planet Mars Terbentuk

Temuan baru menentang teori pembentukan planet yang sudah ada.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menganalisis meteorit Chassigny, yang jatuh ke Bumi pada 1815. Analisis baru dari meteorit planet Mars menantang pemikiran saat ini tentang bagaimana planet itu memperoleh unsur-unsur kehidupan di awal pembentukannya. 

Mateorit ini dianggap sebagai sampel dari bagian dalam Mars. Dengan demikian, meteorid dianggap bisa memberikan jendela ke masa-masa awal tata surya.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Jumat (24/6/2022), hipotesis utama untuk pembentukan planet berbatu seperti Bumi adalah bahwa planet ini pada awalnya memperoleh zat volatil (seperti air dan unsur-unsur yang menguap pada suhu rendah) dari nebula matahari, piringan materi yang berputar di sekitar matahari muda. Zat-zat yang mudah menguap ini larut ke dalam lautan magma yang berapi-api dari planet-planet muda tetapi kemudian keluar dari atmosfernya.

Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa perkembangan Mars mungkin berbeda. Sandrine Péron, seorang rekan postdoctoral di ETH Zürich  di Swiss, dan Sujoy Mukhopadhyay, profesor di University of California, Davis, membuat pengukuran dari jumlah kecil isotop kripton, gas mulia, dalam sampel meteorit di UC Davis Noble Gas Laboratory. Mereka mampu menyimpulkan asal-usul unsur-unsur dalam batu.

Pasangan ini menemukan rasio isotop kripton yang menunjukkan volatil yang berasal dari sumber chondritic, bukan yang terkait dengan nebula surya. Temuan ini menunjukkan bahwa volatil dari meteorit dimasukkan ke dalam mantel Planet Merah jauh lebih awal dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya, sementara nebula masih ada.

Mars diperkirakan telah mendingin jauh lebih cepat daripada Bumi. Planet itu membutuhkan waktu sekitar 4 juta tahun untuk memadat, dibandingkan dengan 50 juta hingga 100 juta tahun untuk planet kita. Ini berarti Planet Merah menawarkan wawasan lebih awal tentang sejarah volatil di tata surya.

“Komposisi interior Mars untuk kripton hampir murni chondritic, tetapi atmosfernya adalah matahari,” kata Péron dalam sebuah pernyataan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement