Ahad 26 Jun 2022 11:34 WIB

Gong Kebyar Anak-Anak Jembrana Pukau Penonton Pesta Kesenian Bali

Gong Kebyar anak-anak Jembrana memukau penonton dalam Pesta Kesenian Bali.

Red: Bilal Ramadhan
Seniman tampil dalam pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 di Denpasar, Bali, Ahad (12/6/2022). Gong Kebyar anak-anak Jembrana memukau penonton dalam Pesta Kesenian Bali.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Seniman tampil dalam pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 di Denpasar, Bali, Ahad (12/6/2022). Gong Kebyar anak-anak Jembrana memukau penonton dalam Pesta Kesenian Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kelompok Gong Kebyar anak-anak dari Kabupaten Jembrana memukau ribuan penonton saat tampil dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 di Panggung Ardha Candra, Art Center, Denpasar, Jumat (24/6) malam.

"Gong Kebyar anak-anak ini terbentuk tahun 2018 di Kecamatan Melaya. Sebelum tampil dalam PKB ini, anak-anak ini mewakili kecamatan asal dalam seleksi di tingkat kabupaten," kata Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana Ida Bagus Kade Biksa, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan untuk persiapan tampil di PKB, kelompok kesenian Gong Kebyar Anak Yowana Srawa Asmara asal Desa Manistutu tersebut berlatih selama 1,5 bulan. Pihaknya berharap, kelompok ini tidak hanya tampil pada kegiatan-kegiatanformal, seperti PKB, tetapi juga mengisi kegiatan adat dan keagamaan di desanya.

"Dan yang terpenting, anak-anak ini akan menjadi penerus pelestarian seni dan budaya Bali. Alih generasi harus terus dilakukan di bidang seni," katanya.

Saat tampil di depan Gubernur Bali I Wayan Koster, Kapolda Inspektur Jenderal Pol Putu Jayan Danu Putra, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, serta ribuan penonton, kelompok kesenian anak ini menampilkan tari dolanan mecangak-cangakan.

Mecangak-cangakan merupakan permainan tradisional anak-anak yang sudah jarang dimainkan saat ini. Sehingga dengan dimasukkan dalam tari Gong Kebyar diharapkan akan tumbuh kembali praktik permainan tersebut.

"Sudah hampir tidak ada anak-anak sekarang yang bermain mecangak-cangakan. Dengan dimasukkan dalam kesenian ini, kami berharap permainan tradisional itu bisa bangkit kembali," kata Biksa.

Untuk memasukkan permainan anak-anak tersebut dalam tarian Gong Kebyar, tiga orang pelatih berkolaborasi, yaitu I Gede Yogi Sukawiadnyana yang bertugas sebagai komposer, Ni Putu Arista Dewi yang berperan sebagai koreografer, dan I Putu Adi Putra Kencana menjadi pencipta lagu.

Selain Gong Kebyar anak tersebut, dari Kabupaten Jembrana juga tampil Gong Kebyar Sanggar Senin Sana Sini dari Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo dan Gong Kebyar Wanita Once Srawa dari Desa Penyaringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement