REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Ukraina dan Rusia, usai kunjungannya ke Jerman menghadiri KTT G7. Jokowi mengatakan, kunjungannya ke Ukraina ini untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy guna membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian serta membuka kembali rantai pasok pangan.
“Karena perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” kata Jokowi saat keterangan pers terkait kunjungan kerja ke luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (26/6).
Usai mengunjungi Ukraina, Presiden Jokowi kemudian akan menuju Rusia untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi mendorong, agar Presiden Putin membuka ruang dialog dan segera melakukan gencatan senjata serta menghentikan perang.
“Sekali lagi, dengan misi yang sama, saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina ini akan menjadi kunjungan pemimpin Asia pertama di tengah konflik yang terjadi.
Retno menyampaikan, kunjungan Presiden Jokowi ini menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan yang terjadi. Selain itu, Jokowi mewakili Indonesia mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah.