Ahad 26 Jun 2022 12:58 WIB

Risma Adopsi Program Pahlawan Ekonomi Pemkot Surabaya

Jumlah peserta Program Pahlawan Ekonomi saat ini mencapai 8.565 UMKM.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2022). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN TA 2023, evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2021, dan evaluasi kinerja pelaksanaan anggram tahun 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2022). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN TA 2023, evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2021, dan evaluasi kinerja pelaksanaan anggram tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadikan program Pahlawan Ekonomi (PE) Pemkot Surabaya sebagai percontohan nasional. Pahlawan Ekonomi merupakan program pengembangan UMKM yang diluncurkan Risma saat masih menjabat wali Kota Surabaya.

Program ini diteruskan wali kota berikutnya. Risma berharap, program yang digagasnya dulu bisa sukses secara nasional, utamanya dalam pengembangan UMKM.

Baca Juga

Ia menjelaskan, di tahun pertama, pelaku UMKM Surabaya yang tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi akan memulai menjadi mentor. Mereka akan berkeliling mengenalkan strategi menjaga bisnis UMKM secara nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

"Itulah yang kami mulai. Sebab, teman-teman (di Indonesia) Timur ini sebenarnya punya keinginan dan pekerja keras, sehingga perlu kami ajari marketing produk, branding, hingga packaging," kata Risma di Surabaya, Ahad (26/6/2022).

Risma menjelaskan, Pahlawan Ekonomi digagas dengan semangat bersama mengubah nasib warga kurang mampu. Melalui pemberdayaan UMKM, warga diajarkan dalam hal produksi, pengemasan, perizinan, hingga marketing. Hasilnya banyak pelaku UMKM sukses memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Berkembangnya UMKM tersebut, juga turut menhurangi pengangguran di Kota Pahlawan.

Dalam pengembangan UMKM melalui program Pahlawan Ekonomi, Pemkot Surabaya di bawah pimpinannya tidak menggelontorkan bantuan dalam bentuk modal. "Sebetulnya, modal ini nomor sekian. Selalu kalau ngomong usaha, saya selalu ditanyai modal dari mana. Tapi, pembelajaran dari pahlawan ekonomi, kuncinya bukan modal melainkan semangat," ujarnya.

Pahlawan Ekonomi digagas Risma pada 2010, dengan sasarannya para ibu rumah tangga dari keluarga miskin untuk mengembangkan bisnis di skala UMKM melalui pelatihan dan pendampingan komprehensif. Di tahun pertama, jumlah UMKM yang ikut pelatihan hanya 92 peserta. Kemudian meningkat hingga mencapai 8.565 UMKM setelah tujuh tahun program tersebut berjalan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung program tersebut bisa diadopsi hingga tingkat nasional. Eri mengaku, intervensi terus dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan pelaku UMKM melalui program Pahlawan Ekonomi. Para pelaku UMKM yang sukses melalui program Pahlawan Ekonomi menjadi mentor untuk pelaku UMKM baru lainnya.

"Pahlawan Ekonomi adalah UMKM yang bergerak. Mereka bisa menarik tenaga kerja hingga UMKM baru. Pahlawan Ekonomi akan memberikan pengalaman sekaligus semangat untuk bertarung," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement