Ahad 26 Jun 2022 17:00 WIB

Ilmuwan Sebut Virus Monkeypox Telah Bermutasi Lebih Banyak dari Perkiraan

AS mencatat infeksi virus virus monkeypox dan orthopoxvirus terkait cacar monyet.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Di AS, data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa mayoritas kasus cacar monyet berada di California, New York, dan Illinois.
Foto: Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Di AS, data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa mayoritas kasus cacar monyet berada di California, New York, dan Illinois.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus akibat infeksi virus monkeypox dan orthopoxvirus sudah sampai 200 kasus di Amerika Serikat. Para ahli memperingatkan bahwa virus itu bermutasi lebih banyak dari perkiraan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine, sekelompok peneliti asal Portugal menemukan ada rata-rata 50 mutasi dalam sampel dari 2022 dibandingkan dengan dengan 2018 hingga 2019. Mereka menulis bahwa tingkat mutasi yang ditemukan setelah melihat 15 sekuens virus monkeypox itu mungkin menunjukkan kasus evolusi yang semakin cepat.

Baca Juga

photo
Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Analisis genetik dari awal bulan ini menunjukkan bahwa ada dua jenis virus yang berbeda di AS. Fakta itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus telah meluas sejak beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement