Ahad 26 Jun 2022 17:30 WIB

Presiden UEFA Jawab Keluhan Klub Top Eropa Soal Padatnya Jadwal Pertandingan

Menurut Ceferin semakin banyak klub bertanding, semakin banyak uang didapatkan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Presiden UEFA Aleksander Ceferin.
Foto: EPA-EFE/Marco Betorello
Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden UEFA Aleksander Ceferin menjawab keluhan klub-klub top soal jadwal pertandingan yang padat. Menurutnya, bukan perkara sulit untuk menyerang FIFA maupun UEFA tanpa memahami latar keputusan kedua organisasi ini. 

Salah satu manajer yang mengeluh soal banyaknya kompetisi adalah Juergen Klopp. Pelatih Liverpool itu mengkritik ajang UEFA Nations League yang merupakan agenda tambahan dalam jeda internasional.

Baca Juga

Akibatnya, Klopp menilai ada beberapa pemain yang harus memainkan 70 pertandingan dalam satu musim. Namun, Ceferin menjawab masalah tersebut. 

"Sangat mudah untuk selalu menyerang FIFA dan UEFA, tapi masalahnya sederhana. Jika Anda bermain lebih sedikit, Anda mendapatkan lebih sedikit uang. Yang harus mengeluh adalah pekerja pabrik yang mendapatkan 1.000 euro per bulan,'' ucap Ceferin, dikutip dari Cgtn, Ahad (26/6/2022).

Liverpool memainkan 63 pertandingan di Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Champions pada musim 2021/22. Sementara Manchester City memainkan 58 pertandingan musim lalu, dan meraih gelar Liga Inggris meski kalah di Piala FA dan Liga Champions. Guardiola mengatakan, masalah yang dihadapi pemainnya adalah jadwal pertandingan yang padat.

"Kalender 365 hari setahun dengan tugas internasional untuk tim nasional, kompetisi besar dengan banyak pertandingan. Para pemain memiliki dua atau tiga pekan liburan di musim panas. Ini terlalu berlebihan,'' kata Guardiola.

Namun, kedua klub memperoleh banyak pendapatan dari kompetisi yang mereka ikuti. City menduduki puncak klasemen Liga Inggris dengan hadiah uang dan pendapatan TV yang mencapai 164 juta poundsterling. Liverpool berada di peringkat kedua dengan 162,3 juta pound. Angka-angka itu tidak termasuk hadiah uang yang melangkah jauh di Liga Champions dan sumber lainnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement