Ahad 26 Jun 2022 19:35 WIB

Pertemuan AHY dan Prabowo Dinilai Sebatas Penjajakan

Pertemuan Prabowo-AHY sama nilainya dengan Prabowo-Cak Imin.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi menjelang pemilu 2024.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi menjelang pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru sebatas penjajakan. Menurutnya, butuh perhitungan yang matang untuk menuju jenjang selanjutnya apabila ingin berkoalisi.  

“Saya melihatnya semuanya masih saling mendekati, menjajaki satu sama lain, terkait kemungkinan-kemungkinan koalisi yang akan dibentuk para partai politik saat ini semuanya masih dinamis masih cair,” kata Ujang, Ahad (26/6/2022).

Baca Juga

Kendati demikian Ujang mengaku pertemuan politik antara Partai Gerindra dan Demokrat sangat baik. Karena selain PDIP, menurut Ujang, partai lain membutuhkan koalisi untuk bisa maju ke Pilpres 2024.

“Artinya Prabowo-AHY maupun partai lain butuh bersekutu, berkoalisi untuk membangun kesepahaman bersama-sama untuk bisa membangun koalisi di 2024, karena ketika mereka tidak bergabung ya tidak bisa mengusung capres cawapresnya. Oleh karena itu saya melihatnya pertemuan AHY-Prabowo menjajaki saja segala kemungkinan yang terjadi,” jelasnya.

Ujang juga menilai, pertemuan Prabowo-AHY ini sama halnya dengan pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebelumnya. Menurutnya, saat ini partai-partai politik saling menjajaki satu sama lain untuk menyamakan pandangan politik dan membuat chemistry.

“Kalau ibarat koalisi itu ijab qobul, maka semua partai-partai ini masih dalam tahap pendekatan, kalau nanti sudah bertemu chemistry lalu membuat undangan dan akad nikah,” tuturnya.

"Jadi, kemungkinan koalisi AHY-Prabowo mungkin iya mungkin tidak. Lihat saja nanti, banyak faktor yang harus dihitung ketika berkoalisi, apakah menang atau tidak, lalu pendanaan dari mana, bagaimana elektabilitas keduanya, saya melihatnya semua masih pendekatan untuk mencari chemistry. Agar ketika waktunya tiba bisa berkoalisi atau tidak hanya waktu yang menjawab,” tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement