REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Mobil patroli milik Polsek Sukaresi terjebak banjir saat melakukan pengontrolan ketinggian air di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (26/6/2022). Akibatnya, mobil itu mogok di tengah jalan.
Kapolsek Sukaresik, Iptu Asep Saefullah, menjelaskan, kronologi terjebaknya mobil patroli itu bermula ketika adanya laporan banjir menerjang wilayah Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, pada Ahad. Pada Ahad sekitar pukul 11.00 WIB, anggota Polsek Sukaresik melaksanakan pengontrolan wilayah rawan banjir, tepatnya di Kampung Bojongsoban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik.
"Pengontrolan dilakukan setelah adanya laporan warga telah terjadi kenaikan debit air di wilayah itu," kata dia, Ahad.
Namun, mobil patroli yang melakukan pengontrolan itu justru terjebak air, sehingga mengakibatkan kendaraan mati. Akhirnya, anggota dibantu warga mendorong mobil itu untuk keluarga dari banjir.
Asep mengatakan, saat ini kendaraan mobil dinas patroli Polsek Sukaresik sudah dalam keadaan aman. "Situasi dalam keadaan aman dan terkendali," ujar dia.
Sebelumnya, bencana banjir menerjang wilayah permukiman warga di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat ribuan warga terdampak akibat bencana tersebut.
Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengatakan, banjir itu disebabkan luapan air dari Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy lantaran hujan yang terus-menerus terjadi. Air dari dua sungai itu meluap sejak Ahad sekitar pukul 05.00 WIB.
"Banjir di sana memang langganan setiap terjadi hujan besar," kata Irwan saat dikonfirmasi Republika, Ahad sore.
Berdasarkan pendataan sementara dari anggota Babinsa di lapangan, terdapat ribuan jiwa di Kampung Bojongsoban, Hergasari, dan Mekarsasi, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, yang terdampak banjir. Wilayah terparah terdampak berada di Kampung Bojongsoban dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Jumlah warha terdampak di kampung itu mencapai 300 KK atau 1.018 jiwa.
Sementara itu, di Kampung Hergasari terdapat 124 KK atau 352 jiwa warga terdampak. Sedangkan di Kampung Mekarsari terdapat 95 KK atau 291 jiwa terdampak.