Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Desa di Kabupaten Cilacap
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas SAR gabungan menyeberangkan warga menggunakan perahu karet di ruas jalan nasional Jeruklegi-Kawunganten, yang terputus akibat banjir di Desa Jeruklegi Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (21/7/2021). ter. | Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Bencana banjir menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Ahad (26/6/2022) siang WIB hingga malam hari WIB. Berdasarkan data di grup WhatsApp 'Siaga Bencana Cilacap' milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, bencana banjir menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Sidareja, Bantarsari, dan Jeruklegi.
Saat dihubungi, Camat Sidareja Martono mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sidareja dan sekitarnya pada Ahad pukul 13.30-17.00 WIB, mengakibatkan sejumlah sungai meluap ke permukiman dan jalan raya. "Banyaknya sampah yang tersangkut di pilar jembatan mengakibatkan arus air terhambat hingga akhirnya meluap," katanya di Kabupaten Cilacap, Senin (27/6/2022).
Menurut dia, luapan air Sungai Cidurian di Desa Tinggarjaya sempat menggenangi ruas Jalan Raya Sidareja-Cipari sepanjang kurang lebih empat kilometer dengan tinggi genangan berkisar 30-40 sentimeter (cm). Sehingga arus lalu lintas mengalami hambatan.
Sementara luapan Sungai Cikalong dan Sungai Citengah menggenangi Jalan Puteran yang berada di belakang Puskesmas Sidareja dengan kedalaman 5-20 cm, Jalan Panembahan Cisagu Desa Sidareja berkisar 5-20 cm. Selanjutnya, Jalan Bhayangkara Desa Sidareja berkisar 5-40 cm, Jalan Batukurung Desa Gunungreja berkisar 5-30 cm, serta Jalan Kauman yang merupakan perbatasan Desa Sidareja dan Desa Gunungreja berkisar 5-30 cm.
"Alhamdulillah hingga pagi ini, genangan di sebagian wilayah sudah surut. Wilayah yang masih tergenang, yakni belakang Puskesmas Sidareja dan permukiman sebelah barat Alun-Alun Sidareja," kata Martono. Kendati demikian, kata dia, banjir yang terjadi sejak Ahad malam WIB tersebut tidak membuat warga sampai mengungsi.
Camat Bantarsari Hari Winarno menambahkan, hujan lebat yang terjadi pada Ahad pukul 13.00-20.00 WIB, mengakibatkan Sungai Cihaur, selaku hulu Sungai Cimeneng meluap. Sehingga menggenangi Desa Cikedondong dengan tinggi genangan air berkisar 40-150 cm dan berdampak terhadap 186 keluarga terdiri atas 698 jiwa.
"Jumlah pengungsi sekitar 400-500 jiwa. Kami agak kesulitan mendata jumlah pengungsi karena semalam aliran listrik padam," kata Hari.